Industri Penerbangan Tak Khawatirkan Kenaikan BBM

Kamis, 06 November 2014 – 20:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pelaku bisnis transportasi darat sudah menyampaikan penolakannya atas rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, kondisi itu tidka terjadi pada industri pernerbangan.

Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia, Erik Meijer mengatakan, kenaikan harga BBM tak berpengaruh pada maskapai kebanggaan nasional itu.Sebab, Garuda tak pernah mendapatkan subsidi avtur atau bahan bakar pesawat terbang dari pemerintah.

BACA JUGA: Citi dan Garuda Luncurkan Kartu Kredit Travel di Indonesia

"Saya rasa penerbangan nggak kerasa karena selama ini kan kita nggak pakai premium atau solar, kita pakai avtur. Kita juga nggak mendapatkan subsidi avtur, jadi nggak berpengaruh," ujar Erik di Jakarta, Kamis (6/11).

Erik mengakui bahwa kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada daya beli masyarakat. Namun, ia meyakini industri penerbangan tak akan terpengaruh.

BACA JUGA: Garuda Pisahkan Tiket dengan Airport Tax, Penumpang Protes

“Mungkin akan berpengaruh pada daya beli masyarakat secara langsung. Tapi kalau untuk penerbangan saya rasa nggak ada pengaruhnya," tandasnya.

Sebelumnya, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi karena dinilai mematikan usaha angkutan umum secara perlahan. Ketua Organda Jabar Hj Dede T Widarsih mengatakan, saat ini kondisi load factor angkutan umum sangat rendah, yakni hanya sekitar 45 persen.

BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan Asuransi Masyarakat, BCA Life Resmi Beroperasi

Bila harga BBM bersubsidi naik, maka pihaknya akan menaikkan tarif angkutan umum. Dengan demikian, minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum akan semakin turun.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Listing Perdana, Saham Blue Bird Menguat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler