jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo memuji kiprah Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yang telah banyak memberikan kontibusi bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.
Menurutnya, sebagai satu-satunya asosiasi penjualan langsung di Indonesia yang diakui Federasi Penjualan Langsung Internasional atau WFDSA membuktikan keberhasilan kerja keras dan keuletan APLI mendapatkan pengakuan dunia.
BACA JUGA: Penjualan Langsung Terbukti Meningkatkan Ekonomi di Kala Pandemi
"Sebagai organisasi yang mewadahi perusahaan dengan sistem penjualan langsung dan penjualan berjenjang (multilevel marketing), APLI memiliki peran penting baik langsung maupun tidak langsung," kata Bamsoet saat menutup Munas APLI secara virtual di Jakarta, Senin (8/11).
Bamsoet menilai secara langsung APLI berperan aktif membina para anggotanya untuk memastikan kesesuaian serta kelayakan perusahaan agar tetap berada dalam koridor-koridor ideal yang sudah ditetapkan organisasi.
BACA JUGA: Ketua MPR Dorong Peningkatan Sektor Penjualan Langsung
"Secara tidak langsung, APLI menjadi pedoman bagi masyarakat dalam memilih perusahaan-perusahaan penjualan langsung dan penjualan berjenjang yang baik dan benar," kata Ketua DPR ke-20 itu.
Langkah tersebut dinilai sebagai jaminan yang memberikan rasa aman bagi masyarakat sehingga tidak ragu untuk membeli, menggunakan, atau bahkan bergabung dan mendistibusikan produk-produk yang dibeli dan digunakannya tersebut.
BACA JUGA: Bamsoet Tekankan Peningkatan Kolaborasi APLI dengan UMKM
"Kondisi ini tidak hanya berimplikasi positif terhadap perusahaan anggota karena mendorong tingkat penjualan produk yang dihasilkan, namun juga menstimulus laju pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mendukung kemajuan industri penjualan langsung sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Di saat sebagian masyarakat kehilangan pekerjaan akibat banyaknya bisnis yang gulung tikar sebagai dampak pandemi Covid-19, industri penjualan langsung justru semakin berkibar.
Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan para anggotanya mampu menekan angka pengangguran di industri ini, yang terbukti dapat menggerakkan roda perekonomian di masa pandemi.
Bamsoet juga menyampaikan sesuai catatan dari Kementerian Perdagangan, industri direct selling atau network marketing mampu memberikan income ke negara sebesar Rp 16,3 triliun, dengan melibatkan sekitar 5,3 juta mitra usaha.
"Perjalanan industri direct selling Indonesia di bawah naungan APLI, juga sudah menempuh waktu yang sangat panjang selama 37 tahun. APLI telah tumbuh bersama mengiringi masyarakat Indonesia dalam membangun perekonomian nasional," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Keamanan, dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menjelaskan bisnis dengan skema penjualan langsung ini juga bisa dimanfaatkan pelajar dan mahasiswa.
Selain itu juga berjasa dalam menjaga dan melindungi produk dalam negeri, karena lebih dari separuh atau sekitar 51,86 persen produk yang dijual adalah produk dalam negeri.
"Dengan besarnya kontribusi APLI sebagai penopang perekonomian nasional, sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian yang lebih pada keberadaan sektor penjualan langsung. Salah satunya dengan memastikan core bisnis mereka tetap berjalan, tidak dihantam oleh para penjual di marketplace," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi