Industri Rokok Elektrik Dinilai Bakal Terus Tumbuh

Kamis, 06 Juli 2023 – 11:46 WIB
Rokok elektrik RELX. Foto dok RELX

jpnn.com, JAKARTA - Industri rokok elektrik atau vape diprediksi bakal terus tumbuh dan memberikan kontribusi cukup besar dalam menggerakkan perekonomian nasional sejalan dengan masifnya perkembangan sektor ini di pelosok negeri.

Ketua Umum Asosiasi Ritel Vape Indonesia (ARVINDO) Fachmi K. Firmansyah menyebutkan saat ini jumlah pelaku industri rokok elektrik atau vape mencapai 5.000 pengusaha, termasuk di dalamnya toko ritel yang tersebar di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Wacana Pelarangan Total Iklan Rokok Dinilai Bakal Mematikan Industri Ekonomi Kreatif

"Lalu, sebanyak 150-200 ribu tenaga kerja terserap dalam industri rokok elektrik. Angka itu diyakini bisa terus berkembang ke depan," ujarnya, Kamis (6/7).

Sejalan dengan makin banyaknya pebisnis vape, kontribusi pada penerimaan negara dalam bentuk cukai terbilang cukup tinggi.

BACA JUGA: Pelaku Usaha Dukung Pemerintah Mencegah Penyalahgunaan Produk Tembakau Alternatif

Pada tahun lalu, total setoran cukai dari vape mencapai Rp 1,02 triliun dan berpotensi terus meningkat.

"Angka ini dapat diprediksi meningkat mengingat pemerintah berencana untuk menaikkan tarif cukai rokok elektrik pada 2023 dan 2024 sebesar 15%," serunya.

BACA JUGA: PIDI 4.0 Kemenperin Dibuka untuk Umum

Salah satu perusahaan yang cukup aktif berekspansi adalah RELX International.

Sejak masuk ke Tanah Air pada 2019, RELX terus memperluas jangkauan pasar dan berkontribusi menggeliatkan perekonomian.

Store Partner RELX, Hendrik Susilo yang memiliki empat gerai RELX Store di area Jakarta dan dua RELX Store di Bali, mengaku gerainya kebanjiran pembeli seiring dengan tren vape yang masif.

Hendrik menjelaskan, pada awalnya perusahaan yang dikelola hanya memiliki dua gerai RELX.

Namun lantaran pesanan yang terus membanjir Hendrik memperluas ekspansi bisnis hingga ke luar Pulau Jawa.

"Saya memulai bisnis RELX sejak April 2022 dan sekarang ada 6 gerai dan mempekerjakan 15 orang. Rencana kami akan terus menambah jumlah gerainya," terang dia.

Pada 2022, RELX International melakukan kolaborasi dengan Komerce dan Let’s Play Indonesia dalam training pembekalan calon wirausahawan muda di berbagai kota untuk meningkatkan akses keterampilan bisnis.

RELX International menegaskan masih membuka peluang untuk mengembangkan pusat manufaktur di Indonesia dan akan terus mengembangkan bisnis dalam bentuk investasi disertai dengan dukungan pemerintah dalam memberikan kepastian berusaha dan berinvestasi.

"Prospek bisnis RELX bagus sekali, dengan konsistensi support dari principles RELX kami sebagai franchise bisa berjualan dengan baik," serunya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler