Industri Semen Diprediksi Tumbuh 4,3%

Rabu, 12 Juni 2019 – 00:15 WIB
Ilustrasi perumahan. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kinerja industri semen diprediksi bakal lebih moncer tahun ini. Sebab, utilisasi industri semen meningkat. Permintaan dari berbagai proyek infrastruktur dan properti juga membuat aktivitas produksi dan distribusi tidak berhenti.

Proyeksinya, industri semen akan tumbuh sampai sekitar 4,3 persen jika dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA: Sudah 1.600 Unit Hunian Vertikal Laku Terjual

Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian melalui Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Adie Rochmanto P. mengatakan bahwa aktivitas manufaktur sudah kembali normal. Gawe politik yang berakhir April lalu membuat para pelaku usaha berkonsentrasi penuh pada bisnis mereka.

”Dalam jangka panjang, industri semen akan tetap tumbuh signifikan,” kata Adie (10/6). Dia optimistis pertumbuhan sektor IKFT yang mencakup industri semen akan mencapai target. Yakni, 4,3 persen. Angka itu lebih tinggi daripada capaian pada kuartal pertama 2019 sebesar 3,6 persen.

BACA JUGA: Pasar Properti Batam Diprediksi Meningkat Usai Lebaran

Utilisasi industri semen tahun ini, menurut Adie, bakal lebih baik daripada tahun lalu. Tepatnya, di atas 75 persen. Utilisasi tersebut memperhitungkan pasar domestik dan ekspor yang terus berkembang.

BACA JUGA: Sudah 1.600 Unit Hunian Vertikal Laku Terjual

BACA JUGA: Pemerintah Harus Kembangkan Skema Baru Infrastruktur

”Kami berharap membaiknya ekonomi pascapemilu bisa memberikan leverage bagi utilisasi kapasitas kita sekarang,” tambahnya.

Agar kinerja penjualan meningkat, industri semen juga harus serius menggarap pasar ekspor. Kemenperin menargetkan ekspor semen dan klinker bisa mencapai 7 juta ton pada 2019. Atau, naik 24 persen dibandingkan 2018 yang tercatat sebanyak 5,64 juta ton.

Kendati demikian, Kemenperin juga akan terus meningkatkan penyerapan semen pada pasar domestik. Caranya, menggencarkan program pembangunan sektor infrastruktur, properti, dan manufaktur.

Langkah lainnya, Kemenperin mengarahkan industri penggilingan semen (grinding plant) tanah air menggunakan bahan baku klinker. Langkah itu diharapkan bisa memaksimalkan penyerapan klinker dan mengurangi impor produk serupa.

Saat ini pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan. Kapasitas produksi industri semen terintegrasi di dalam negeri mencapai 109,9 juta ton per tahun. Sementara itu, konsumsi tahun lalu berkisar 69,6 juta ton. ”Industri semen di dalam negeri memang sedang overcapacity,” tandas Adie. (agf/c25/hep)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bappenas Gelontorkan Rp570 Triliun untuk Sejumlah Proyek Infrastruktur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler