Industri Unggas Nasional Masih Tergantung Asing

Jadi Ancaman Serius Bagi Ketahanan Pangan

Rabu, 10 Agustus 2011 – 21:42 WIB

JAKARTA - Permasalahan ketahanan pangan di Indonesia ternyata cukup pelikTak hanya masalah alih fungsi lahan pertanian yang makin marak, ketersediaan sumber protein unggas juga menjadi masalah yang cukup pelik

BACA JUGA: KESDM dan BI Saling Tukar Data dan Informasi

Kondisi itu masih diperparah dengan masih lemahnya industri unggas di Indonesia.

Perwakilan Pengusaha Industri Unggas, Elisina Desiree, mengungkapkan bahwa industri unggas nasional masih sangat tergantung dengan industri lainnya terutama pertanian
Pasalnya, pembuatan pakan ternak unggas terutama jagung sangat tergantung dengan ketersediaan pasokan impor dan bukan dari dari petani dalam negeri

BACA JUGA: Jelang Idul Fitri, Stok BBM Aman



“Ada masalah industri perunggasan yang masih kita hadapi
Industri masih tergantung dengan industri pertanian, salah satunya dari ketersediaan pakan yang tergantung dari jagung

BACA JUGA: SPBU di Jalur Mudik Wajib Beroperasi 24 Jam

Sementara Jagung sangat tergantung dari pasokan jagung impor, inilah yang membuat industri unggas masih memiliki banyak kelemahan,” ungkap Elisina usai diskusi panel tentang "Masa Depan Industri Unggas di Indonesia" yang diprakarsai oleh Indonesia Dutch Partnership (IDP) di Jakarta, Rabu (10/8).

Elisina yang juga pimpinan PT Sierad Produce tersebut pun berharap, pemerintah dan maupun pengusaha di sektor pertanian dapat membantu permasalahan industri unggasSalah satu caranya adalah dengan menjamin ketersediaan bahan pembuat pakan, termasuk menjaga kualitasnya.

“Kami ingin pemerintah dan sektor pertanian membantu kualitas pakan setara dengan bahan yang diimpor dengan harga yang lebih kompetitifPeternakan dan harga ayam akan membaik, itu juga membuka income negara dari sektor pertanianSaya yakin kerjasama yang baik akan mewujudkan tidak hanya swasembada pangan tetapi juga swasembada pakan,” cetusnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), I Wayan Teguh WibawanMenurutnya, lemahnya industri perunggasan di Indonesia akan mengancam ketahanan pangan.

“Ledakan penduduk empat juta per tahun harus diimbangi dengan kemajuan industri perunggasanKalau tidak serius, industri perunggasan akan sangat rapuh," ulasnya.

Wayan menambahkan, 70 persen komponen produksi berasal dari luar negeriKondisi itu semestinya menjadi perhatian pemerintah"Kalau tidak hati-hati akan ada bencana terkait ketersediaan protein unggas yang akan mengancam ketahanan pangan,” ucapnya.

Sementara Ivo Claassen dari Indonesia Dutch Partnership (IDP) mengaku optimis industri perunggasan akan menjadi fokus pemerintah“Saya harap pemerintah dan semua pihak akan membangun kekuatan ketersediaan unggas untuk membangun produksi dan memperkuat ketahanan pangan yang lebih baik di IndonesiaMasalah industri perunggasan saya harap tidak hanya menjadi kepentingan beberapa pihak saja, tetapi juga menjadi kepentingan secara nasional,” pungkasnya(tas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... United Tractors Garap Pertambangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler