JAKARTA - Bayang-bayang ancaman lonjakan inflasi sepanjang Ramadan ternyata tidak menjadi kenyataanMeski inflasi Agustus masih relatif tinggi, namun lebih landai dibandingkan inflasi Juli yang melonjak hingga 1,57 persen
BACA JUGA: Jamin Pasokan Listrik Aman Saat Lebaran
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Subagio Dwijosumono mengatakan, inflasi sepanjang Agustus tercatat sebesar 0,76 persen
BACA JUGA: BI Mestinya Sudi Diawasi
"Meski memasuki bulan Puasa, inflasi Agustus malah sedikit turun dibandingkan Juli," ujarnya di Kantor BPS, Rabu (1/9)Data BPS menunjukkan, dari 66 kota di Indonesia, 57 kota mengalami inflasi, sedangkan 9 kota lainnya deflasi
BACA JUGA: RUU OJK Dinilai Kerdilkan BI
Inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 3,75 persen dan terendah terjadi di Mataram 0,05 persenSedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar 0,75 persen dan terendah di Sibolga 0,02 persenMenurut Subagio, cukup tingginya inflasi Agustus didorong kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,39 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen; bahan makanan 0,09 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,86 persen; kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,06 persen; dan kelompok kesehatan 0,01 persen"Sedangkan kelompok sandang yang pada Juli lalu turun 0,09 persen, pada Agustus naik tipis 0,01 persen," katanya
Subagio menyebutkan, inflasi tertinggi yang terjadi pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar didorong oleh naiknya TDL pada Juli yang tagihannya dibayar pada Agustus"Khusus untuk listrik, sumbangan inflasinya mencapai 0,35 persenIni lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi awal 0,22 persen," terangnya.
Secara keseluruhan, lanjut Subagio, inflasi 2010 relatif tinggiKarena itu, pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) perlu bekerja keras untuk mengejar target inflasi dalam APBN-P 2010 sebesar 5,3 persen"Untuk mencapai itu, harus ada deflasi di beberapa bulan ke depan," ujarnya
Jika melihat record inflasi tahun-tahun sebelumnya, kata dia, indeks harga biasanya akan makin melandai usai LebaranBahkan, jika penurunan harga cukup tajam, maka September bisa terjadi deflasi"Kalau pun masih inflasi, maka akan sangat rendah," katanya
Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyoroti kenaikan inflasi akibat kenaikan TDL yang mencapai 0,35 persen atau di atas proyeksi"Mungkin ini karena faktor implementasi yang tidak langsungNanti kita akan evaluasi lagi lebih dalam," ujarnya
Ekonom Citibank Johanna Chua menilai inflasi Agustus yang sebesar 0,76 persen (month-on-month) dan 6,44 persen (year-on-year) masih di bawah ekspektasi pasar"Ekspektasinya, year-on-year 6,7 persen dan month-on-month 1,0 persen," katanya
Meski di bawah ekspektasi pasar, namun Johanna menilai inflasi hingga akhir tahun bisa menembus level 6 persen, sebagaimana perkiraan Bank Indonesia (BI)Karena itu, potensi tingginya inflasi ini akan menjadi salah satu pertimbangan utama saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Jumat nanti"Kebijakan BI kemungkinan akan lebih hawkish (cenderung mendorong suku bunga, red)," terangnya(owi/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asumsi Makro RAPBN 2011 Disorot Habis-habisan
Redaktur : Tim Redaksi