JAKARTA - Target inflasi maksimal 5,65 persen tahun ini diperkirakan bakal tercapaiHingga Juli, inflasi masih terkendali dan masih jauh dari ambang batas maksimal yang diproyeksikan pemerintah dalam APBN Perubahan 2011
BACA JUGA: Menteri ESDM Minta KKKS Gencarkan Eksplorasi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli sebesar 0,67 persen
BACA JUGA: BP Migas Bakal PTUN-kan Menteri ESDM
Sehingga, inflasi year on year berada di bawah 5 persen, atau tepatnya 4,61 persenBACA JUGA: Pemerintah Tawarkan Delapan Blok GMB
"Kecuali dibanding Juli 2009, inflasi ini merupakan yang terendah," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di kantornya, senin (1/8).Pada Juli 2009, inflasi cukup rendah karena Indonesia masih diterpa imbas krisis keuangan dunia, sehingga menggerus daya beliKala itu, inflasi tertekan hingga 2,78 persen"Tapi selain itu tak pernah ada yang di bawah lima persen," katanya.
Rusman mengatakan, jika tahun ini benar-benar tidak ada kenaikan harga BBM bersubsidi, target 5,65 persen pasti bakal tercapaiTarget yang cukup moderat itu ditetapkan untuk memberikan ruang jika pembatasan BBM bersubsidi berlaku efektifMenurut Rusman, jika konsumsi dari premium beralih ke pertamax, bobot ke inflasi memang bakal bertambah"Jadi target itu asumsinya kalau pembatasan BBM berjalan efektif," katanya.
Laju inflasi komponen inti pada Juli mencapai 0,42 persenInflasi inti tahun kalender mencapai 2,34 persen, dan year on year sebesar 4,55 persen
Komoditas yang dominan menyumbang inflasi adalah beras 0,22 persen; daging ayam ras 0,13 persen; telur ayam ras 0,06 persenl ikkan segar dan kentang masing-masing 0,02 persen; serta daging sapi, ikan diawetkan, ketimunm kol putih/kubis, jeruk, dan bawang merah masing-masing 0,01 persenSedangkan komoditas uang dominan menyumbang deflasi adalah bawang putih 0,08 persen, cabai rawit 0,03 persen; sawi hijau, tomat sayur, cabai merah, dan minyak goreng masing-masing 0,01 persen
Secara umum, inflasi terjadi pada kelompok bahan makanan 1,84 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,42 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,19 persenLalu, kelompok sandang 0,62 persen; kesehatan 0,27 persen; pendidikan dan olahraga 0,97 persen; serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,17 persen(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Dapat Bonus US$ 13,26 Juta
Redaktur : Tim Redaksi