Inflasi Mei 2017 di Atas Nasional

Minggu, 04 Juni 2017 – 04:49 WIB
Bawang merah dan cabai merah menyumbang inflasi terbesar Desember di Purwokerto. Bulan lalu, inflasi mencapai 0,32 persen. Ilustrasi : Dimas B/Radar Banyumas

jpnn.com, SURABAYA - Meningkatnya harga beberapa kebutuhan pokok saat Ramadan ini menyebabkan laju inflasi pada bulan Mei di Jawa Timur mencapai 0,48 persen atau lebih tinggi dari inflasi nasional 0,39 persen.

Inflasi terjadi di seluruh kota Indeks harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur.

BACA JUGA: Juni Diprediksi Puncak Inflasi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono mengatakan tiga komoditas utama yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Jawa Timur bulan Mei 2017 bawang putih, telur ayam ras, dan tarif listrik.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi ialah bawang merah, cabai rawit, dan gula pasir.

BACA JUGA: Kemendagri Ancam Pemda Pengguna Data Kependudukan BPS

”Bulan Mei tahun 2016 rendah karena waktu itu belum masuk bulan puasa, sekarang Mei sudah masuk puasa,” kata Teguh seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (2/6).

Menurut dia, tingginya inflasi dan andil inflasi dari komponen yang bergejolak akibat dari kenaikan harga bawang putih dan harga telur ayam ras.

BACA JUGA: BI Prediksi Tekanan Harga pada Juni Meningkat

Untuk komponen yang diatur pemerintah mengalami inflasi dipicu oleh naiknya tarif listrik akibat pencabutan subsidi tahap ketiga tanggal 1 Mei 2017 serta kenaikan BBM non subsidi serta akibat kenaikan tarif angkutan udara.

Sedangkan untuk komponen inti, inflasi didorong oleh kenaikan rekreasi.

Produksi bawang merah yang terus meningkat menyebabkan pasokan di pasaran menjadi berlebih yang menyebabkan harga bawang merah turun menjadi penghambat utama terjadinya deflasi di bulan Mei 2017.

Harga cabai rawit juga terus berangsur-angsur turun dari harga semula yang sangat tinggi pada bulan sebelumnya.

Sedangkan keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir yang dijual di pasar ritel modern dan distributor gula sebesar Rp 12.500/kg menjadi salah satu penghambat inflasi.

Menurut Teguh, berdasarkan pengelompokan disagregasi inflasi pada kelompok komponen inflasi selama Mei 2017 menunjukkan komponen yang bergejolak mengalami inflasi tertinggi yaitu mencapai 1,17 persen kemudian komponen yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 1,06 persen sedangkan komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,11 persen.

”Andil terbesar terjadinya inflasi ialah berasal dari komponen yang bergejolak yaitu menyumbang 0,21 persen, untuk komponen yang diatur pemerintah menyumbang 0,18 persen, sedangkan untuk komponen inti menyumbang 0,07 persen,” jelasnya.

Inflasi terjadi di seluruh kota IHK di Jawa Timur. Kota Malang memiliki angka inflasi paling tinggi yaitu 0,82 persen sedangkan inflasi terendah ialah Banyuwangi yaitu sebesar 0,33 persen. (han/hen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramadan Tiba, Harga Bahan Makanan Diprediksi Naik 15 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
inflasi   BPS  

Terpopuler