Info dari Brigjen Razman soal Kekuatan dalam Operasi Kemanusiaan SJ182

Minggu, 10 Januari 2021 – 22:44 WIB
Petugas membawa kantong berisi jenazah dan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang dievakuasi ke Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (10/1). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Operasi Basarnas Brigadir Jenderal (Mar) Razman mengatakan, sebanyak 100 kapal dikerahkan dalam pencarian korban insiden Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu.

Menurut Razman, armada yang terlibat dalam operasi kemanusiaan itu terdiri dari 50 kapal besar dan 50 kapal kecil.

BACA JUGA: Simak, Brigjen Rusdi Memohon kepada Keluarga Korban Sriwijaya Air

"Keseluruhannya 100. Sebagian besar masih berada di lokasi pencarian dan pertolongan," kata Razman di dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (10/1).

Razman menambahkan, operasi kemanusiaan itu juga melibatkan 12 helikopter. Adapun total personel yang terlibat operasi tersebut mencapai 2.123 orang.

BACA JUGA: Detik-Detik Satu Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182 Tiba di RS Polri

"Seluruhnya adalah 2.123 orang yang meliputi awak kapal, pesawat, ada penyelam, dan macam-macam. Itu jumlah yang terlibat dalam pencarian hari ini," ujar dia.

Operasi kemanusiaan itu juga melibatkan 8 ambulans. Menurut Razman, data kekuatan dalam misi kemanusiaan itu termasuk kategori besar. 

BACA JUGA: Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 Bakal Terima Santunan, Sebegini Besarnya

"Itu jumlah yang cukup besar, sehingga pelaksanaan hari ini, ini yang bisa dilihat hasilnya," imbuh Razman.

Lebih lanjut Razman mengatakan, misi kemanusiaan pada hari ini berlangsung selama 24 jam. Kapal bersonar masih berupaya mencari kotak hitam. 

Namun, kata dia, tugas tim penyelam dibatasi hingga pukul 17.00 WIB. Sebab, anggota tim penyelam tidak disarankan melakukan penyelaman saat kondisi gelap.

"Dengan kondisi gelap saya pikir tidak efektif untuk melakukan pencarian di malam hari. Namun, kapal yang memiliki kemampuan sonar untuk mendeteksi di bawah tetap berkegiatan," ujar Razman.(ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler