jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan bahwa angka partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2020 mencapai 76,09 persen.
Menurutnya, angka yang mendekati target 77,5 persen itu melampau partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2015 di daerah yang pada 2020 ini menggelar pemilihan kepala daerah lagi.
BACA JUGA: Mendagri Bicara soal Hasil Survei Penyelenggaraan Pilkada 2020
"Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah mencapai 76,09 persen, naik 7,03 persen dari pemilihan 2015 dengan jumlah 269 daerah yaitu 69,06 persen," kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/1).
Mantan Kapolri itu memerinci untuk pilkada serentak tingkat provinsi yang digelar di sembilah daerah, angka partisipasi pemilihnya mencapai 68,67 persen.
BACA JUGA: Ssst, 2 Paslon Ini Mendadak Mencabut Gugatan Sengketa Pilkada 2020 di MK
Daerah dengan partisipasi tertinggi ialah Sulawesi Utara, kemudian diikuti Bengkulu, serta Kalimantan Utara. Adapun provinsi dengan tingkat partisipasi pemilih rendah ialah Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan.
Untuk pilkada bupati yang digelar di 224 kabupaten, kata Tito, angka partisipasi pemilihnya mencapai 77,52 persen. Adapun untuk pemilihan wali kota di 37 daerah, angka partisipasi pemilihnya ialah 69,04 persen.
BACA JUGA: Dua Perempuan Muslim Catat Kemenangan di Pemilu Sela AS
"Ini relatif cukup baik," tegas Tito.
Lebih lanjut Tito menegaskan bahwa angka angka partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2020merupakan salah satu keberhasilan Indonesia.
Peraih gelar master bidang studi kepolisian dari Universitas Exeter, Inggris itu lantas membandingkan tingkat partisipasi pemilih Pilkada Serentak 2020 dengan pencoblos di Pemilu Amerika Serikat (AS) 2020.
Menurut Tito, angka partisipasi pemilih di Pemilu AS 2020 hanya 66,9 persen. Angka itu menjadi yang tertinggi selama 120 tahun terakhir atau sejak 1900, yakni 73,7 persen.
"Kita (Indonesia) bersyukur, karena kita 76,09 persen," tegasnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya dan Papua itu menambahkan, pada 2020 ada 96 negara melaksanakan pemilu baik itu lokal maupun nasional.
Di antaranya ialah Korea Selatan dengan tingkat partisipasi pemilih hanya 66,2 persen. "Dan itu (Korea Selatan) tertinggi selama 28 tahun terakhir," katanya.
Tito menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan cukup banyak apresiasi atas suksesnya Pilkada Serentak 2020. Ia mengaku bertemu dengan Duta Besar AS untuk Indonesia yang juga memberikan ucapan selamat atas kesuksesan Pilkada Serentak 2020.
"Karena (Pilkada 2020, red) selain tertib saat pemungutan suara, kampanye, juga partisipasi pemilih 76,09 persen ini luar biasa bagi mereka. Mereka saja belum bisa mencapai itu," kata Tito.
Lebih lanjut Tito menuturkan, yang perlu dicatat sebagai prestasi Indonesia ialah menjadi negara dengan jumlah pemilih kedua terbesar di dunia yang menggelar pemilu pada 2020. Adapun negara dengan jumlah pemilih terbesar yang menggelar pemilu pada 2020 ialah AS.
"Ini adalah pemilihan terbesar kedua di seluruh dunia," tegas Tito.(boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy