jpnn.com, KENDARI - Pencarian nelayan yang dilaporkan hilang saat melaut di perairan Teluk Lande di Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, masih terus dilakukan Basarnas Kendari.
"Dalam operasi pencarian hari ketiga yang dilakukan oleh tim SAR gabungan, korban belum ditemukan," kata Pelaksana Tugas Kepala Basarnas Kendari Hidayat dalam keterangan di Kendari, Minggu malam.
BACA JUGA: Kecelakaan Kapal di Perairan Wuring Maumere, Seorang Nelayan Hilang
Hidayat mengatakan, dalam operasi pencarian terhadap korban yang bernama La Wane (53), Basarnas dibantu BPBD Buton Selatan, Polsek Lapandewa, Babinsa Desa Gayabaru, warga sekitar dan keluarga korban.
"Dalam operasi pencarian terhadap pria paruh baya yang merupakan warga Desa Gayabaru, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, Basarnas membagi dua tim dengan luas area pencarian 9 mil laut dari lokasi terakhir korban dilaporkan hilang," katanya.
BACA JUGA: Terjatuh dari Perahu saat Melaut di Buton, Nelayan Hilang
Basarnas menyebutkan Tim 1 melakukan penyelaman di sekitar penemuan jaring milik korban serta melakukan penyisiran di Teluk Lande bagian utara lokasi terakhir korban dilaporkan hilang seluas 4 mil laut dengan menggunakan RIB.
"Kemudian Tim 2 melakukan penyisiran bagian selatan lokasi terakhir korban dilaporkan hilang seluas 5 mil laut dengan menggunakan longboat," ujar Hidayat.
BACA JUGA: Nelayan Hilang di Sumbawa Masih belum Ditemukan, Tim SAR Terus Bergerak
Sebelumnya, korban dilaporkan melaut untuk mencari ikan dengan cara menjaring menggunakan sampan di sekitar Perairan Teluk Lande dengan jarak kurang lebih 1 mil laut dari desanya pada Jumat (2/6) sekitar pukul 02.00 WITA
Kebiasaan korban kembali dari menjaring ikan pukul 18.00 WITA, namun hingga waktu tersebut lewat, La Wane tak kunjung kembali. Saat itu, pihak keluarga telah melakukan pencarian, karena hasil nihil insiden tersebut dilaporkan ke Basarnas.
"Setelah menerima laporan, Basarnas kemudian melakukan operasi pencarian. Namun, hingga kini korban belum ditemukan," kata Hidayat.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean