Info Terkini dari Polisi Soal Penembakan 2 Tenaga Medis Gugus Tugas COVID-19 di Papua

Minggu, 24 Mei 2020 – 14:11 WIB
Anggota Gugus Tugas COVID-19 di Papua yang ditembak KKB dievakuasi tim. Foto: antara

jpnn.com, JAKARTA - Polisi masih terus memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) pelaku penembakan terhadap dua anggota Gugus Tugas COVID-19 di Papua.

Dalam insiden berdarah tersebut satu orang dinyatakan meninggal dunia.

BACA JUGA: Seorang Oknum Pendeta Tepergok Berbuat Terlarang dengan Selingkuhan di Dalam Gereja

Siaran pers Satgas Humas Operasi Nemangkawi diterima di Jakarta, Sabtu malam, menyebutkan KKB menembak dua tenaga medis yang tergabung Gugus Tugas COVID-19, di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (22/5) sekitar pukul 16.30 WIT.

Dua orang tenaga medis itu, yakni Amalek Bagau (30) dan Eniko Somou (39) ditembak oleh KKB saat hendak mengantarkan obat-obatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kabupaten Intan Jaya.

BACA JUGA: Seorang Pasien Positif COVID-19 Asal Probolinggo Meninggal di Surabaya

Setelah melewati medan jalan yang terjal, personel Satgas Operasi Nemangkawi dan Polres Intan Jaya kemudian berhasil mencapai lokasi kedua korban.

Namun, korban bernama Eniko Somou dinyatakan meninggal dunia karena luka tembak.

BACA JUGA: Dua Tenaga Medis Ditembak KKB saat Antar Obat-obatan COVID-19, 1 Orang Tewas

Personel Satgas Operasi Nemangkawi bersama Polres Intan Jaya mengevakuasi korban ke Nabire menggunakan pesawat Smart Air dari Bandara Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Pesawat mendarat di Bandara Douw Aturure Nabire pada hari Sabtu, tanggal 23 Mei 2020, pukul 10.20 WIT, kemudian pukul 10.30 WIT, korban luka langsung dibawa menggunakan ambulans ke RSUD Nabire untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM. Kamal menyebutkan dari informasi yang diterima bahwa satu korban dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lagi masih dirawat dalam keadaan kritis.

Perlu diketahui, kata dia, lokasi kejadian sangat jauh dengan kondisi medan yang sulit yang menjadi salah satu hambatan yang dihadapi anggota di lapangan untuk menuju ke lokasi tersebut.

“Kami membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk dapat tiba di TKP (tempat kejadian perkara),” ungkapnya.

Kedua korban merupakan tenaga medis yang mempunyai tugas mulia untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan sehingga teror KKB saat ini sudah semakin meresahkan, seperti ingin diakui sebagai teroris.

BACA JUGA: Cukup Lama Jadi Buron, Bayu Saputra Akhirnya Ditangkap Polisi, Lihat tuh Tampangnya

“Apalagi, saat ini pemerintah sedang berjuang menghadapi pandemik COVID-19,” ujar Kabid Humas Polda Papua.(dhe/pojoksatu/ant)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler