Info Terkini Evakuasi 2 Pesawat Tempur TNI AU yang Jatuh di Pasuruan

Senin, 20 November 2023 – 11:04 WIB
Arsip foto - Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/sgd/tom

jpnn.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menyebut evakuasi badan dua pesawat tempur EMB-314 Super Tucano diharapkan tuntas sepekan ke depan.

Saat ini proses evakuasi bangkai pesawat masih berlangsung, tetapi terkendala cuaca buruk dan lokasi jatuhnya di ketinggian, yaitu sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

BACA JUGA: Laksamana Yudo Temui Keluarga Penerbang Korban Jatuhnya Pesawat TNI AU

Agung juga mengatakan tim dari TNI AU tidak mengerahkan helikopter untuk evakuasi karena faktor lokasi dan cuaca
.
"Pesawat dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat, karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi," kata Kadispenau, Minggu (19/11).

Terlepas dari kesulitan itu, Agung memperkirakan proses angkut bangkai pesawat dari lokasi jatuhnya di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, menuju Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh rampung dalam waktu sepekan ke depan.

BACA JUGA: Detik-Detik Minibus Tertabrak KA Probowangi yang Menewaskan 11 Orang, Ini Daftar Korban

"Diharapkan, dalam waktu seminggu ke depan sudah bisa diangkut seluruhnya," ucapnya.

Dua pesawat TNI AU jatuh di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo, Tengger, Semeru, yang medannya terjal serta berbukit.

BACA JUGA: Tanggapi Omongan Adik Prabowo soal Isu Pelanggaran HAM, IKOHI: Menyakitkan

Tim investigasi dari Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau) bersama Skuadron Teknik (Skatek) Lanud Abdulrachman Saleh berhasil tiba lokasi pada Jumat (17/11).

Di tempat jatuhnya dua pesawat yang berada di dua lokasi berbeda, tim investigasi telah mengamankan data, serta perangkat VDR/NCDC (video data recorder/network centric data cartridge) dari dua pesawat tersebut.

Perangkat-perangkat itu yang menyimpan data-data teknis pesawat sekaligus rekaman video sekitar pesawat saat terbang.

Walakin, Agung menjelaskan tim investigasi membutuhkan waktu untuk mendapatkan data lengkap dari perangkat yang memuat data teknis pesawat (flight data recorder).

"Meskipun NCDC bisa dibaca, tetapi khusus flight recorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca. Untuk itu, perlu waktu menganalisis," kata Agung.

Pesawat tempur EMB-314 Super Tucano TNI AU dibuat oleh Embraer Brazil yang jenisnya termasuk pesawat latih lanjut berkemampuan COIN (counter-insurgency) atau pesawat anti-perang gerilya.

Dua pesawat tempur taktis itu jatuh di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11), saat mereka menjalani sesi profisiensi latihan formasi melibatkan dua pesawat Super Tucano lainnya.

Adapun empat pesawat itu lepas landas dari Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB dalam keadaan baik.

"Pesawat ini dalam kondisi baik, penerbangnya baik, flight (penerbangan) dari empat pesawat dengan delapan kru di dalamnya. Mereka semua menjalankan prosedur dengan baik, pre take off, pre start engine baik,” tutur Kadispenau saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Namun pada 11.18 WIB, dua pesawat yang nomor registrasi masing-masing TT-3111 dan TT-3103 hilang kontak, lalu dilaporkan jatuh. Empat penerbang di kedua armada itu meninggal dunia.

Pemakaman para prajurit TNI AU itu berlangsung Jumat (17/11) di Malang dan Madiun. Mereka juga mendapat kenaikan pangkat satu tingkat (anumerta).

Tiga prajurit yang dimakamkan di TMP Suropati, Malang, Jawa Timur, Jumat, ialah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

Sementara Letkol Pnb (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun, Jawa Timur, Jumat.(Antara/JPNN.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat TNI AU Jatuh dan Menimbulkan Korban, Imparsial Singgung Tanggung Jawab Menhan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler