jpnn.com, PEKANBARU - Penyidikan kasus dugaan korupsi berupa pungutan liar (pungli) oleh eks Kadinkes Kampar, Zulhendra Das'at dan Kepala Puskesmas Sibiruang M Rafi jalan di tempat.
Saat ini dua tersangka yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Tim Subdit III Ditreskrimsus Polda Riau itu sudah bebas demi hukum. Namun, penyidik masih belum melengkapi berkas perkara tersebut.
BACA JUGA: Irjen Iqbal kepada Dirkrimsus Polda Riau: Usut Karhutla di Inhu dan Inhil
"Saat ini berkas masih diteliti oleh JPU (Jaksa Penuntut Umum, red)," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Teguh Widodo, Rabu (1/11).
Kombes Teguh membeberkan bahwa penyidik saat ini tengah berupaya melengkapi berkas perkara keduanya.
BACA JUGA: Mbak SA Dicekoki Miras, Lalu Digilir 4 Pria Bejat Ini
"Ada keterangan yang perlu diperdalam, setelah berkas lengkap ya diserahkan berikut tersangkanya lagi untuk disidang di pengadilan," jelas Teguh.
Teguh memastikan pihaknya akan segera menyelesaikan penyidikan perkara ini. Sementara, untuk dua tersangka masih diwajibkan melapor, meski sudah dibebaskan dari tahanan.
BACA JUGA: 3 Opsi Sanksi MKMK untuk Anwar Usman dkk, Ada Pemberhentian
Mantan Kadinkes Kampar Zulhendra Das'at dan Kepala Puskesmas Sibiruang M Rafi bebas dari tahanan Polda Riau, Sabtu (9/9), karena masa penahanan mereka telah habis.
Mereka sebelumnya terjaring OTT oleh tim Ditreskrimsus Polda Riau pada Jumat (12/5) malam.
Tersangka diduga memungut uang dari para kepala puskesmas di Kampar untuk mengurus kasus korupsi yang menyeretnya.
Kasus tersebut terkait tindak pidana korupsi dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kampar.
Kasus korupsi di Dinkes Kampar tersebut sedang ditangani oleh Subdit III Ditreskrimsus Polda Riau.
OTT terhadap Zulhendra dan M Rafi merupakan tindak lanjut atas informasi dari masyarakat.
Setelah memastikan adanya penyerahan uang pungli, polisi langsung bergerak menangkap Rafi dan Zulhendra.
Dalam OTT itu polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti uang tunai Rp 85 juta dan bukti transfer Rp 15 juta.
Polisi juga mengantongi pengakuan bahwa Zulhendra merupakan inisiator pengumpulan uang dari para kepala puskesmas di Kampar.
Zulhendra memerintahkan Rafi mengoordinasikan dan mengumpulkan uang pungutan tersebut dengan besaran bervariasi, ada yang Rp 5 juta dan Rp 10 juta.
Polda Riau pun mentapkan Zulhendra sebagai tersangka korupsi yang dikenai Pasal 5 Ayat (1) huruf a dan atau Pasal 12 huruf e UU Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 53 Juncto Pasal 55 atau Pasal 56 KUHPidana. (mcr36/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito