Ingat, Kasus Ratna Sudah Bikin Kubu Prabowo Babak Belur

Senin, 07 Januari 2019 – 13:57 WIB
Pengamat Politik, Adi Prayitno. Foto: Dok.UIN Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno tidak aneh mendengar cuitan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief soal dugaan adanya tujuh juta kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Cuitan Andi lewat akun @Andiarief_, sempat menimbulkan kehebohan, hingga kemudian dihapus dan diganti dengan cuitan lain.

BACA JUGA: Senin Depan Berkas Ratna Sarumpaet Dikirim Ulang ke Jaksa

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar.1," tulis Andi, Rabu (2/1) Pukul 20.05 WIB.

Cuitan itu kemudian dihapus dan diganti dengan cuitan lainnya. "Saya minta dicek. Sudah 3 jam beredar di WAG. Supaya jangan ada fitnah," cuitnya.

BACA JUGA: Baru Awal Tahun, Kubu Prabowo Sudah Ciptakan Tiga Hoaks

Menurut Adi Prayitno, dalam politik belakangan ini banyak pihak menggunakan standar ganda. Artinya, terkesan mengonfirmasi di satu sisi, namun di sisi lain bertujuan menguntungkan pihaknya secara politik.

"Jadi kesannya semacam konfirmasi. Jika ada informasi yang menguntungkan diri dan pihaknya, sekalipun belum valid langsung dishare," ujar Adi kepada JPNN, Senin (7/1).

BACA JUGA: Loyalis Prabowo Alihkan Dukungan ke Jokowi - Maruf

Berbeda jika sebuah informasi dianggap merugikan, kata pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini, pihak tersebut akan berusaha menahannya. Bahkan, bila perlu dijadikan sebagai alat untuk menyerang pihak lawan.

"Sebaliknya, kalau tak menguntungkan info itu dikeep bahkan dijadikan alat menyerang," ucapnya.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, sikap yang berkembang di tengah sebagian tokoh politik belakangan ini, sangat tidak baik.

Pasalnya, dapat menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Para tokoh politik seharusnya memberikan contoh berpolitik yang baik, agar demokrasi Indonesia ke depan dapat lebih baik lagi.

Adi juga mengingatkan kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, untuk benar-benar menyaring informasi yang hendak disampaikan. Karena hoaks hanya akan merugikan pasangan capres nomor urut 02 tersebut.

"Mestinya jangan seperti keledai ya, jatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya. Hoaks Ratna Sarumpaet sudah bikin babak belur kubu pasangan calon presiden nomor urut 02, jangan diulang lagi," pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Terus Kebut Pemberkasan Kasus Ratna Sarumpaet


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler