jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengaku setuju dengan usul tentang menempatkan narapidana korupsi di penjara yang terletak di pulau terpencil.
“Setuju. Setuju sekali,” kata Wiranto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6).
BACA JUGA: Penahanan Soenarko Cs Ditangguhkan, Wiranto: Proses Hukum Tetap Berjalan
BACA JUGA: Fadli Zon: Penjara Koruptor di Pulau Terpencil Perlu Kajian
Hanya saja, kata Wiranto, usulan itu masih sebatas pemikiran. Menurut dia, harus ada proses perencanaan dan koordinasi yang matang.
BACA JUGA: Wiranto: Mana Dia? Di Depan? Tidak Ada, Hilang, Pengecut
“Ini juga sangat penting, lapar overkapasitas di tengah kota tentu harus ada solusi. Tidak bisa dibiarkan,” kata mantan Panglima ABRI itu.
Wiranto menambahkan, berbagai persoalan di lapas merupakan masalah menahun. Mantan Panglima ABRI itu menuturkan, ada lapas yang menjadi sarang narkoba, perjudian, ataupun penghuninya bebas berkeliaran.
BACA JUGA: Jelang Putusan MK, Wiranto: Kalau Bikin Kerusuhan, Pasti Kami Tangkap
Menurut Wiranto, pertemuan antarpenjahat di dalam lapas bisa memunculkan masalah bari. Karena itu, katanya, persoalan tersebut tak bisa dibiarkan.
“Overkapasitas atau kelebihan penghuni sehingga campur aduk. Ada maling ayam dengan bandar narkoba, dan lain-lain itu kumpul jadi satu. Ada tukar-menukar keahlian di situ,” katanya.
BACA JUGA: 19 Koruptor Ajukan PK ke Mahkamah Agung, Termasuk Mas Anas dan Bang Uci
Selain itu, ujar Wiranto, banyak pula lapas yang posisinya di tengah kota. Mantan menteri pertahanan itu lantas mencontohkan Lapas Cipinang dan Sukamiskin yang awalnya berada di wilayah pinggiran, namun seiring perkembangan zaman menjadi berada di tengah kota.
“Makanya, pindahkan saja ke pulau-pulau terpencil. Kita punya pulau banyak, tujuh belas ribu pulau. Yang dihuni sebelas ribu, masih punya enam ribu (yang tidak berpenghuni),” kata Wiranto.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: Penjara Koruptor di Pulau Terpencil Perlu Kajian
Redaktur & Reporter : Boy