jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menyatakan kalau mengingat Nawa Cita yang diucapkan Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye calon presiden, rasanya enak betul jadi warga negara Indonesia.
"Kalau diingat-ingat bagaimana Jokowi saat mengucapkan Nawa Cita dalam kampanye pilpres dahulu, waaah, rasanya enak banget jadi warga negara Indonesia. Karena enaknya, saya sampai mabuk," kata Anis Hidayah, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (3/3).
BACA JUGA: Jika Tak Membela, Jokowi Dianggap Bubarkan KPK
Apalagi mendengar tambahan narasi Jokowi dalam menyikapi peristiwa hukuman mati yang harus dijalani oleh para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
"Jokowi menyatakan, peristiwa hukuman mati bagi TKI di luar negeri adalah duka bangsa. Jadi negara harus hadir membelanya. Tapi dalam praktiknya ternyata itu hanya sebatas ngomong saja. Pembelaan terhadap TKI pun tidak pernah dilakukan oleh Negara," ujar Anis, mengutip pernyataan Jokowi.
BACA JUGA: Putusan MPG Imbang, Golkar Disarankan Gelar Munas Rekonsiliasi
Demikian juga halnya dengan pernyataan Jokowi negara harus hadir melindungi TKI yang sedang menjalani proses hukum.
"Praktiknya, negara selalu absen dalam membela TKI, Jokowi malah menyerahkan lagi urusan perlindungan itu kepada swasta," tegasnya.
BACA JUGA: Jadi Calo CPNS, Eks Pengurus Honorer K2 Tipu Teman Sendiri
Jangankan jauh di negeri orang, Di tempat penampungan calon TKI di Kelurahan Condet Jakarta Timur saja menurut Anis, negara tidak mampu menertibkannya.
"Padahal tempat penampungan calon TKI di Condet itu hanya jadi ajang simulasi berbagai kemungkinan tindak kekerasan yang bakal terjadi di Arab Saudi. Mestinya calon TKI itu dilatih di Balai Latihan Keterampilan (BLK)," pungkas Anis Hidayah.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Reaksi BIN Terhadap Teror di KJRI Sydney
Redaktur : Tim Redaksi