Ingat Nawa Citata...Eh Salah

Sabtu, 21 Februari 2015 – 11:25 WIB
Peneliti ICW Emerson Yuntho saat menjadi pembicara pada diskusi bertema Babak Baru KPK-POLRI, Jakarta, Sabtu (21/2). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Meski Presiden Jokowi mengambil sikap tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri, masalah pengusulan nama mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu masih saja menjadi bahan pembicaraan.

Dalam dikusi Polemik bertema "Babak Baru KPK Polri" di Warung Daun, Cikini, Sabtu (21/2), aktifis Indonesia Corruptions Watch (ICW) Emerson Yuntho menyinggung hal itu.

BACA JUGA: Dubes Dipermalukan, Kemenlu Protes, RI-Brasil Kian Memanas

Dikatakan Eson, panggilan akrabnya, memang sejak awal ada kengototan Jokowi untuk mengajukan BG sebagai calon kapolri. Sampai-sampai, Jokowi melupakan agenda-agenda prioritasnya yang disampaikan saat kampanye pilpres 2014, yakni Nawa Cita.

"Jadi ingat Nawa Citata, bukan, Nawa Cita. Di situ jelas Jokowi berjanji akan memilih jaksa agung dan kapolri yang antikorupsi dan kapabel. Tapi mengapa BG tak melewati KPK dan PPATK?" cetus Eson, dalam diskusi itu.

BACA JUGA: Hadapi Risiko Kurs, Gaji Karyawan Lion Air di Bawah UMR

Begitu pun saat BG dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK, tetap saja Jokowi meneruskan usulan calon tunggal kapolri itu.

"Menariknya, BG telah menyatikan dua koalisi yang selama ini berlawanan," kata Eson, tentang Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang kompak menyokong BG jadi kapolri. (sam/jpnn)

BACA JUGA: Penyelundup 2,5 Kg Heroin Batal Dieksekusi Mati di Surabaya

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Dieksekusi Mati, Mary Jane Masih Tetap Main Voli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler