Ingat, PDIP Tak Punya Tradisi Tarik Dukungan di Pilkada

Senin, 14 November 2016 – 20:20 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - DPP PDI Perjuangan menjamin tak akan menarik dukungan ke Basuki T Purnama alias Ahok pada pilkada DKI Jakarta. Sebab, dukungan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu untuk Ahok yang berduet dengan Djarot S Hidayat merupakan keputusan final.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu menyusul selentingan yang menyebut kader partai berlambang kepala banteng tersebut di level akar rumput menolak duet Ahok-Djarot. Hasto justru merasa curiga ada pihak yang hendak memecah belah kekompakan partainya dengan menyebar rumor.

BACA JUGA: PPP dan NasDem Disebut Evaluasi Dukungan, Begini Reaksi Ahok

“Partai berdiri kokoh dan PDI Perjuangan tidak punya tradisi menarik dukungan. Keputusan terhadap pasangan Ahok-Djarot merupakan keputusan final,” ujar Hasto melalui layanan pesan singkat, Senin (14/11).

Hasto juga menegaskan bahwa pemilih merupakan hakim tertinggi di pemilu maupun pilkada. Karenanya, orang kepercayaan Megawati itu mengajak pihak-pihak yang menolak duet Ahok-Djarot untuk menyalurkan aspirasinya saat hari pencoblosan pada 15 Februari 2017 nanti.

BACA JUGA: Nah, PPP Kubu Djan Faridz Merasa Keliru karena Dukung Ahok

"Bagi yang tidak suka pasangan tertentu, sebaiknya suarakanlah hak konstitusionalnya melalui TPS (tempat pemungutan suara, red). Semua pihak harus berkompetisi secara sehat, demokratis, dan menghormati prinsip kedaulatan rakyat tersebut,” tuturnya.

Terkait berbagai polemik seputar pilkada DKI, Hasto mengharapkan hal itu bisa diselesaikan sesuai hukum dan yang berlaku. Karenanya Hasto menegaskan, pilkada bukanlah ajang pertarungan tanpa aturan hanya karena ambisi untuk berkuasa.

BACA JUGA: Waduh..Menurut Survei Ini, Ahok-Djarot Berada di Urutan Paling Buncit

Menurutnya, konflik harus sebisa mungkin dihindari dan semua pihak bisa mengedepankan musyawarah. Semua pihak hendaknya menempatkan hukum yang menjunjung tinggi keadilan.

“Prinsipnya, seluruh warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Demokrasi Indonesia yang berintikan musyawarah-mufakat di dalam menyelesaikan setiap konflik harus kita jaga bersama. Di sinilah Pancasila benar-benar hadir sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa,” pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WNI di Eropa Bakal Deklarasikan Dukungan untuk Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler