Inggris Sepakat Terima 20.000 Pengungsi Suriah pada 2020

Selasa, 08 September 2015 – 13:47 WIB
David Cameron. Foto: AFP

jpnn.com - LONDON - Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan akan menerima lebih 20.000 pengungsi dari Suriah pada tahun 2020 sebagai bentuk tanggung jawab untuk sama-sama membantu pengungsi Suriah yang terkena dampak krisis. Ia mengatakan seluruh rakyat Inggris sangat terpanggil melihat kondisi pengungsi sejak beberapa minggu lalu.

Bahkan Inggris akan mengambil peran bersama negara-negara Eropa lainnya dalam membantu para pengungsi, meskipun negara itu bukan bagian dari perjanjian perbatasan Schengen. Inggris akan menerapkan pendekatannya sendiri.

BACA JUGA: Dua Militan ISIS asal Inggris Tewas dalam Serangan RAF

Pengungsi yang tiba di Inggris akan diberikan visa perlindungan kemanusiaan lima tahun selain skema relokasi warga Suriah yang juga akan diperluas dan lebih baik.

Melalui perlindungan kemanusiaan yang diberikan, mereka akan diizinkan tinggal di Inggris selama 5 tahun selain hak untuk bekerja dan mendapatkan bantuan publik.

BACA JUGA: Seoul-Pyongyang Sepakat Reuni Keluarga Oktober

Pembahasan terkait pengungsi ini diperkirakan akan diadakan hari ini untuk membahas krisis pengungsi di negara itu.

Inggris sendiri menerima tekanan ketika lebih 800 ribu pengungsi tiba di Jerman tahun ini. Desakan warga Inggris agar negara itu terlibat lebih proaktif untuk membantu para pengungsi Suriah.

BACA JUGA: Islamofobia Makin Marak, Muslimah Jadi Sasaran Tindak Kriminal

Quebec Janji Ambil 3,650 Pengungsi Suriah

Sementara itu, Menteri Imigrasi Quebec berjanji bahwa wilayah Kanada itu akan menerima 3,650 pengungsi Suriah pada akhir tahun ini.

Kathleen Weil mengatakan, Quebec akan mengambil tambahan 2,450 pengungsi dari 1.200 yang sudah disetujui karena ini atas desakan penduduk yang ingin membantu pengungsi yang membutuhkan. (AFP/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jerman Tujuan Favorit Imigran, Siapkan Rp 95,7 Triliun untuk Bantuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler