Inggris Siapkan Rp 858 Miliar untuk Bujuk Warga Hong Kong Murtad dari China

Kamis, 08 April 2021 – 21:27 WIB
Polisi Hong Kong makin represif sejak UU Keamanan pesanan Tiongkok resmi berlaku. Foto: Antara/Reuters

jpnn.com, LONDON - Inggris terus berusaha membujuk warga Hong Kong untuk meninggalkan kampung halaman mereka dan melepas kewarganegaraan China.

Terbaru, London menjanjikan paket senilai USD 43 juta (sekitar Rp 858,7 miliar) untuk membantu orang-orang yang datang dari Hong Kong mendapatkan pekerjaan, rumah dan sekolah di kerajaan tersebut.

BACA JUGA: China Makin Songong, Simak Pernyataan Terbaru Militernya soal Taiwan

Sejumlah warga Hong Kong memilih untuk pindah dan bermukim kembali di tempat lain setelah pemberlakuan undang-undang keamanan baru China di kota bekas koloni Inggris itu.

Perselisihan yang meningkat dengan Beijing mengenai reformasi di Hong Kong telah membuat Inggris membuka pintunya bagi lebih dari 5 juta orang, menawarkan mereka kesempatan untuk tinggal dan bekerja di negara itu dan akhirnya mengajukan permohonan kewarganegaraan.

BACA JUGA: China Kembali Alami Lonjakan Kasus COVID-19, Ada Kaitannya dengan Myanmar

Sebagian besar paket dana yang diumumkan pada Kamis itu akan digunakan oleh pemerintah daerah untuk program bantuan dengan dukungan bahasa Inggris dan biaya perumahan bagi para pendatang baru dari Hong Kong.

Pemerintah Inggris juga akan meluncurkan 12 kantor regional virtual untuk memberikan bantuan kepada pendatang untuk tugas-tugas, seperti mendaftar untuk layanan kesehatan dan sekolah.

BACA JUGA: Sambangi Wang Yi, Menlu Retno Minta China Dukung Ide Indonesia Ini

Pusat-pusat kegiatan kedatangan (Welcome Hubs) itu juga akan memberikan saran bagi para pendatang dari Hong Kong tentang cara mendirikan bisnis di Inggris.

"Program ini akan memastikan pemegang status Nasional Inggris (Luar Negeri) dan keluarga mereka memiliki awal yang terbaik segera setelah mereka tiba, dan dukungan untuk membantu mereka menemukan rumah, sekolah untuk anak-anak mereka, serta kesempatan dan kemakmuran," kata menteri komunitas Inggris Robert Jenrick.

Inggris mengatakan undang-undang keamanan yang diberlakukan China dan reformasi demokrasi di Hong Kong telah melanggar ketentuan dalam perjanjian yang membuat kota semi-otonom itu dikembalikan ke China pada 1997. Para menteri Inggris mengatakan program visa adalah cara untuk menghormati pihaknya dalam kesepakatan 1997 itu.

China telah bereaksi dengan marah atas tawaran visa dari Inggris dan mengatakan pandangan Barat tentang tindakannya atas Hong Kong dikaburkan oleh informasi yang salah dan suatu sikap mabuk kekuasaan.

Sejak diluncurkan pada Januari, sekitar 27.000 orang telah mengajukan visa baru hingga 19 Maret. Meskipun perkiraan keseluruhan permintaan tidak pasti, pemerintah Inggris memperkirakan akan ada sekitar 258.000 hingga 322.000 pelamar visa selama lima tahun.

Program visa itu terbuka untuk 2,9 juta orang yang digolongkan sebagai warga Inggris (Luar Negeri) dan 2,3 juta tanggungan lainnya yang memenuhi syarat.

Status warga Inggris (Luar Negeri) adalah status khusus yang diberikan pemerintah Inggris secara spesifik berkaitan dengan Hong Kong. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler