jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah menargetkan jumlah wirausaha baru di Indonesia mencapai tiga persen dari total penduduk.
Pada tahun lalu, jumlah wirausaha baru menggapai 1,65 persen dari total populasi. Target tersebut bisa tercapai melalui sinergi berbagai pihak.
BACA JUGA: Program Magang Kemenkop UKM 2017 Dorong 500 Wirausaha Muda
Salah satunya, perguruan tinggi. Sebab, mahasiswa menjadi salah satu potensi wirausaha baru yang menjanjikan.
Dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UPN Veteran Jawa Timur Farida Pulansari menyatakan, animo mahasiswa dalam berwirausaha saat ini memang masih rendah.
BACA JUGA: Program Magang Kemenkop UKM 2017 Dorong 500 Wirausaha Muda
’’Mayoritas masih ingin menjadi pegawai setelah lulus kuliah. Karena itu, jika dilihat dari angka pengangguran, justru lulusan S-1 mendominasi,” katanya setelah talk show Diplomat Success Challenge, Selasa (17/5).
Minimnya keinginan menjadi wirausaha, menurut Farida, didasari kurangnya keberanian untuk mengambil risiko.
BACA JUGA: Program Magang Kemenkop UKM 2017 Dorong 500 Wirausaha Muda
Pengambilan risiko cukup penting dalam berbisnis, terutama saat bisnis yang dilakoni berada di ambang kerugian.
’’Selain itu, calon wirausaha harus percaya diri, bisa melihat peluang bisnis, kreatif dan inovatif, serta manajemennya benar. Jangan lupa tentukan segmentasi dan terus introspeksi,” paparnya.
Peluang bisnis pun bisa didapatkan dari mana saja. Misalnya, peka untuk melihat tren maupun fenomena di masyarakat.
Selain itu, harus mengetahui keinginan serta kebutuhan masyarakat.
Dua hal itu saja tidaklah cukup, tetapi perlu modifikasi agar berbeda dengan bisnis sejenis yang lebih dahulu ada.
’’Universitas juga perlu mengadakan program wirausaha agar mahasiswa terpacu dan belajar menjadi pengusaha. Sistem mengajar harus diperbaiki agar bisa memunculkan kepercayaan diri serta ide kreatif dari mahasiswa,” ujar pebisnis perempuan tersebut.
Selain itu, jika ingin merebut pasar, perlu dilakukan diversifikasi produk dan harga.
Artinya, jika calon pembeli menginginkan produk dengan harga terjangkau, produsen harus mampu memenuhi.
Di sisi lain, jika ada yang menginginkan kualitas lebih baik dan berani membayar lebih, produsen juga harus mampu memenuhinya.
’’Tetapi, mahasiswa atau anak muda sebenarnya punya kelebihan, yakni kreatif. Mereka bisa mencari ide bisnis yang berbeda,” jelas Farida. (vir/c7/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jusuf Kalla Minta KNPI Ikut Lahirkan Wirausahawan Muda
Redaktur & Reporter : Ragil