jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM kembali melanjutkan program peran serta dunia usaha dalam kegiatan magang bagi pemuda. Melalui kegiatan ini peserta akan mendapat pengalaman langsung sebagaiwirausahawan.
Nantinya, para peserta diharapkan menjadiwirausaha muda yang mandiri atau menjadi mitra usaha di tempat mereka magang.
BACA JUGA: Program Magang Kemenkop UKM 2017 Dorong 500 Wirausaha Muda
Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat Kementerian Koperasi dan UKM Hariyanto mengatakan, program yang digagas pemerintah melalui Kemenkop UKM ini bertujuan untuk menularkan mental, jiwa, dan semangat berwirausaha kepada pemuda.
Yakni melalui pemberian pemahaman dan pengalaman praktik-praktik wirausaha pada dunia usaha, khususnya UKM.
BACA JUGA: Program Magang Kemenkop UKM 2017 Dorong 500 Wirausaha Muda
Dengan begitu, diharapkan dapat terciptawirausaha muda yang memiliki kompetensi baik.
“Program magang dilaksanakan dengan dasar hukum UU Nomor 20 Tahun 2008 pasal 19 ayat 1 yakni dalam rangka memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan, meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial, serta membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan. Intinya, kegiatan ini untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi, dan kreativitas bisnis, dan penciptaan wirausaha baru,’’ ujar Hariyanto.
BACA JUGA: Jusuf Kalla Minta KNPI Ikut Lahirkan Wirausahawan Muda
"Peserta yang berhak mengikuti program magang ialah peserta yang dijaring oleh panitia seleksi dengan kriteria. Di antaranya pria dan wanita berumur 17-30 tahun, minimum SMA sederajat, dan lolos seleksi serta bersedia mengikuti tata cara magang yang berlaku,” lanjut Hariyanto.
"Program magang yang berjalan berhasil merekrut sebanyak 100 peserta dan 20 UKM, yang mana setiap satu UKM menampung peserta magang sebanyak lima orang,” ungkap Hariyanto.
Proses magang akan dilaksanakan selama 25 hari. Para peserta akan dibagi dalam kelompok bidang spesifik (produksi UKM) dan manajemen usaha (pembukuan dan lain-lain), serta dilakukan secara intensif melalui proses monitoring.
Sebelum mulai magang, para peserta, pendamping dan pemilik UKM diberi pembekalan terkait aktivitas magang dengan cara diberi buku panduan magang dan akan dibagi kelompok bagi setiap UKM yang menerima peserta magang.
"Peserta magang dijaring oleh Dinas Koperasi dan UKM yang nantinya akan merekomendasikan UKM yang berminat menjadi tempat magang, merekomendasikan peserta magang, serta melakukan monitoring pelaksanaan magang," tegas Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, selama proses magang, monitoring dan perekaman akan dilakukan setelah 14 hari berjalannya kegiatan.
Pihak kementerian didampingi Dinas Koperasi dan UKM provinsi akan melakukan kunjungan langsung ke UKM pendamping untuk mengevaluasi proses magang yang sedang berjalan.
Dengan begitu, para peserta yang mengikuti program magang diharapkan dapat memahami dan menyelami dunia bisnis praktis, terutama kewirausahaan secara langsung.
“Peserta akan dibekali dengan pelatihan mulai dari proses produksi, kemasan, manajemen usaha hingga pemasaran,” jelasnya.
Melalui pelatihan magang kali ini, para peserta diharapkan menjadi wirausaha muda yang mandiri yang dapat menjadi mitra usaha ditempat magangnya masing-masing.
Proses magang akan dilaksanakan selama 25 hari. Para peserta akan dibagi dalam kelompok bidang spesifik (produksi UKM) dan manajemen usaha (pembukuan dan lain-lain), serta dilakukan secara intensif melalui proses monitoring.
Sebelum mulai magang, para peserta, pendamping dan pemilik UKM diberi pembekalan terkait aktivitas magang dengan cara diberi buku panduan magang dan akan dibagi kelompok bagi setiap UKM yang menerima peserta magang.
"Peserta magang dijaring oleh Dinas Koperasi dan UKM yang nantinya akan merekomendasikan UKM yang berminat menjadi tempat magang, merekomendasikan peserta magang, serta melakukan monitoring pelaksanaan magang," tegas Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, selama proses magang, monitoring dan perekaman akan dilakukan setelah 14 hari berjalannya kegiatan.
Pihak kementerian didampingi Dinas Koperasi dan UKM provinsi akan melakukan kunjungan langsung ke UKM pendamping untuk mengevaluasi proses magang yang sedang berjalan.
Dengan begitu, para peserta yang mengikuti program magang diharapkan dapat memahami dan menyelami dunia bisnis praktis, terutama kewirausahaan secara langsung.
“Peserta akan dibekali dengan pelatihan mulai dari proses produksi, kemasan, manajemen usaha hingga pemasaran,” jelasnya.
Melalui pelatihan magang kali ini, para peserta diharapkan menjadi wirausaha muda yang mandiri yang dapat menjadi mitra usaha ditempat magangnya masing-masing.
''Manfaat melalui program ini peserta yang notabene baru belajar menjadi wirausaha akan mendapatkan informasi praktik kewirausahaan secara langsung. Mereka juga mendapatkan keterampilan yang berguna sebagai bahan pertimbangan rencana masa depan. Program ini diharapkan dapat memotivasi dan memberikan alternatif bagi pemuda apabila berminat membuka usaha,” ujar Hariyanto.
Selain itu, menurutnya, program magang juga mendatangkan manfaat bagi UKM mitra magang.
Yakni menularkan pengetahuan dan metode kepada peserta dan diharapkan dapat mengembangkan usahanya secara teori atau keilmuan.
Di samping itu, dalam program itu ada interaksi dengan akademisi sehingga diharapkan akan memperkaya metode dan alat di dalam menjalankan usahanya.
"Kami berharap melalui program magang dapat terjadi peningkatan kapasitas dan kredibilitas, serta memperluas jaringan usaha UKM," katanya.
Khusus awal tahun ini, program magang diberikan kepada 500 peserta yang telah lolos seleksi. Peserta akan ditempatkan pada 100 UKMpendamping.
Kegiatan ini dilaksanakan di lima provinsi yakni Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Kalimantan Utara.
Jawa Timur
Program Magang Kemenkop dan UKM ditahun 2017 ini diawali dengan dilaksanakannya pembukaan kegiatan di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan yang bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan dibuka langsung ketuanya, I Gusti Ayu Bintang Darmawati di pendopo Krido Manunggal Tuban di Jalan Gubernur RM. Suryo, Tuban.
Magang diikuti oleh 100 orang peserta dan 20UKM pendamping. Peserta akan mendapat pelatihan selama 25 hari, mulai Senin (6/3) sampai Jumat (7/4). Program magang ini akan resmi ditutup Minggu (9/4).
Bali
Sedangkan di Provinsi Bali, program dibuka langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga di Hotel Aston Denpasar, Selasa, (21/3/2017).
Peserta yang mengikuti program sebanyak 100 pemuda dan 20 UKM Pendamping yang berasal dari Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.Program Magang akan dilaksanakan mulai Senin (27/3/2017) sampai Jumat, (28/4/2017) dan ditutup Kamis, (4/5).
Jawa Tengah
Khusus di Provinsi Jawa Tengah pembukaan magang dilaksanakan pada Rabu, (26/4) di Semarang. Pelaksanaan kegiatannya mulai dilakukan Kamis (27/4) sampai Senin (5/5) dan ditutup Sabtu (10/6).
Peserta magang berasal dari lima kabupaten dengan peserta masing-masing 20 orang dan lima orang dari UKM di setiap kabupatennya. Kelima kabupaten tersebut ialah Temanggung, Wonosobo, Karanganyar, Wonogiri dan Purworejo.
Yogyakarta
Sementara, Kabupaten Kulonprogo dipilih mewakili Provinsi DI Yogyakarta. Pembukaan Program Magang dibuka Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Rully Nutyanto di Hotel King, Jumat (28/4).
“Tujuan utama kegiatan magang ini bagi peserta selain mendapat teori tentang kewirausahaan dan kiat dan strategi didalam kelas, tetapi peserta magang dapat terjun langsung melihat para pelaku usaha dalam mengelola dan mengembangkan usahanya,” ujar Rully.
Kegiatan diikuti oleh 100 peserta magang dan 20UKM Pendamping yang dimulai Selasa (2/5) sampai Rabu (7/6). Program ini akan ditutup Minggu (11/6).
Kalimantan Utara
Pembukaan program magang di Provinsi Kalimantan Utara akan dilakukan pada Rabu (17/5). Kegiatan diikuti oleh 100 peserta pada 20UKM pedamping. Peserta magang ini berasal dari Malino dan Tarakan. Pelaksanaan program magang dimulai, Senin (22/5) sampai Jumat (30/6) dan ditutup pada Rabu (5/7). (adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Buka Kafe, Omzet Rp 70 Juta per Bulan
Redaktur & Reporter : Ragil