Ingin Cepat Hamil? Hindari Konsumsi Makan ini

Rabu, 04 Juli 2018 – 14:27 WIB
Hamil. Foto IST

jpnn.com - Bagi sebagian pasangan, kehadiran buah hati tentu begitu didambakan. Tak sedikit pasangan yang yang ingin cepat hamil, langsung mempersiapkan program kehamilan setelah baru menikah.

Sayangnya, prosesnya tak selalu berjalan seperti yang direncanakan karena dipengaruhi oleh banyak hal. Menurut sebuah penelitian, Anda yang ingin cepat hamil dianjurkan untuk menghindari makan fast food.

BACA JUGA: 5 Penyebab Demam pada Ibu Hamil

Sebuah penelitian dari Universitas Adelaide, Australia, yang dipublikasikan di jurnal “Human Reproduction” menyebutkan, bagi Anda yang ingin cepat hamil disarankan menghindari fast food alias makanan cepat saji. Saran yang diberikan, konsumsilah lebih banyak buah-buahan.

Penelitian pada tahapan kehamilan

BACA JUGA: Jalannya Terlihat Aneh, Prilly Dikabarkan Sedang Hamil

Penelitian-penelitian sebelumnya lebih mengkaji pilihan diet dan dampaknya terhadap kesuburan, serta terfokus pada pasangan yang diketahui memiliki masalah kesuburan. Sedangkan penelitian kali ini berkonsentrasi pada tahapan kehamilan yang berbeda pada wanita, semasa perjalanan kehamilan mereka.

“Kami merekrut para wanita yang sedang berada dalam masa awal kehamilan, lalu menanyakan mereka tentang diet seperti apa yang diterapkan sebelum hamil (preconception diet) dan berapa lama mereka mencoba untuk hamil. Jadi sebagian besar dianggap fertil atau subur,” kata Claire Roberts.

BACA JUGA: Begini Cara Atasi Sulit BAB Saat Hamil

Claire merupakan peneliti senior bidang pediatri dan kesehatan reproduksi di Universitas Adelaide kepada Everyday Health.

Dalam penelitian ini, para peneliti mendefinisikan ketidaksuburan sebagai usaha untuk hamil lebih dari satu tahun. Definisi yang sama dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Australia. Dari 5.598 wanita yang menjadi partisipan penelitian, 340 di antaranya telah melakukan berbagai jenis terapi untuk bisa hamil.

Para partisipan rata-rata berusia 28 tahun. Mereka diberi pertanyaan saat usia kehamilan 15 minggu untuk mengingat makanan apa saja yang mereka konsumsi sebulan sebelum mereka diketahui mengandung. Spesifiknya, mereka ditanya tentang apakah buah-buahan, sayuran hijau, ikan, dan fast food, termasuk dalam diet mereka.

Hasil temuan penelitian ini adalah para wanita yang makan lebih banyak makanan siap saji dan kurang makan buah, membutuhkan waktu paling tidak dua minggu lebih lama untuk bisa hamil.

Para peneliti mengaku menghadapi beberapa rintangan. Misalnya para partisipan tidak mengingat apa yang mereka makan, partisipan kurang jujur menjawab pertanyaan dari dokter mengenai kebiasaan makan mereka (seperti fast food atau berapa banyak alkohol yang dikonsumsi), atau kurang mendapat informasi mengenai pasangannya.

Hal ini penting untuk mengetahui kualitas sperma. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lanjutan untuk mendapat hasil yang lebih akurat dan menyeluruh.

Diet tepat agar bisa cepat hamil

Berdasarkan studi dari Harvard Medical School, pola makan tertentu dapat membantu fungsi ovulasi wanita. Ini karena makanan berperan penting dalam pemenuhan gizi harian serta menunjang fungsi sel dan hormon. Dipaparkan oleh dr. Grace Valentine kepada KlikDokter, berikut ini adalah makanan yang harus mulai Anda sertakan dalam menu harian jika ingin cepat hamil.

1. Karbohidrat kompleks

Studi menunjukkan bahwa kadar insulin tinggi akibat kadar gula darah di atas normal dapat menghambat ovulasi pada wanita. Kondisi ini diakibatkan dominasi karbohidrat sederhana yang dikonsumsi sehari-hari.

“Pilih karbohidrat kompleks karena dicerna lebih lambat oleh tubuh, sehingga dapat mencegah lonjakan gula darah. Pada akhirnya, makanan jenis ini mampu menekan produksi insulin dan menjaga fungsi ovulasi wanita tetap prima,” dr. Grace menerangkan.

2. Asam lemak esensial

Asam lemak esensial seperti DHA dan omega-3 berperan penting dalam sistem reproduksi wanita, karena zat tersebut dapat membantu proses ovulasi, memperbaiki kualitas sel telur, dan menunda penuaan pada indung telur. Konsumsilah ikan salmon, tuna, dan udang. Jika alergi atau tidak suka makanan laut, pertimbangkan konsumsi suplemen yang harus dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter.

3. Protein nabati

Ada lagi hasil studi dari Harvard yang menyarankan wanita yang ingin cepat hamil untuk mengonsumsi protein nabati seperti tahu, tempe, atau kacang-kacangan untuk menurunkan risiko gangguan ovulasi.

Tambahan dari dr. Grace, “Untuk sumber protein hewani sebaiknya dibatasi hingga dua takaran makan saja dalam sehari.”

4. Whole milk atau produk susu full fat

Ada studi yang menunjukkan bahwa susu rendah lemak dan produk olahannya membuat wanita jadi lebih sulit hamil akibat gangguan ovulasi. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk mengganti satu porsi makanan produk susu rendah lemak harian dengan produk susu full fat.

5. Asam folat

Konsumsi asam folat yang memadai dapat memengaruhi kesuburan. Ketika tubuh kekurangan asam folat, maka akan terjadi penumpukan suatu zat yang dinamakan homosistein. Homosistein inilah yang menyebabkan gangguan pertumbuhan sel, fragmentasi DNA, ekspresi genetik, dan sebagainya. Pada sistem reproduksi seorang wanita, penumpukan homosistein akan mengganggu pematangan sel telur.

Wanita pada usia reproduktif dianjurkan mengonsumsi asam folat 400 ug per hari. Setelah hamil maka dosisnya dinaikkan menjadi 600-1000 mcg per hari. Asam folat bisa didapat dari makanan (seperti hati ayam, kacang koro, asparagus, lentil, kuning telur, bit, kacang hijau, dan lain-lain) maupun suplemen yang konsumsinya dipantau dokter.

Jika Anda ingin cepat hamil, jauhi fast food dan lakukan diet untuk memenuhi kebutuhan gizi yang disebutkan di atas. Tinggalkan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Selain itu, istirahatlah yang cukup serta berolahraga secara teratur. Yang juga disarankan adalah lakukan hubungan intim secara rutin, dan ketahui masa subur. (RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akui Tubuhnya Lebih Berisi, Tyas Mirasih Hamil?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler