Ingin Dengar Info Desa, Menteri Marwan Launching Call Center

Kamis, 08 Januari 2015 – 19:13 WIB
Marwan Jafar. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar me-launching call center 1500040 dan SMS center di Kantor Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (8/1).

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendengarkan semua informasi dari masyarakat di desa, daerah tertinggal maupun warga transmigrasi.

BACA JUGA: Ini Kata Jokowi soal Harga Minyak Dunia Naik Turun

"Cara ini merupakan bagian dari penyerapan aspirasi yang strategis bagi keberlangsung program-program kerakyatannya," ujar Marwan saat launching, Kamis (8/1).

Marwan berharap dengan teknologi komunikasi yang modern ini, pemerintah bisa mengetahui apa saja kebutuhan rakyatnya. Mengingat, di Indonesia diperkirakan ada sekitar 74 ribu desa.

BACA JUGA: Hadapi MEA, Pemuda Indonesia Harus Bermental Baja

"Saya memastikan akan banyak masyarakat di pedesaan dan juga daerah terpencil yang memanfaatkan sarana call center dan SMS center ini untuk menyampaikan keluhan," katanya. 

Selain itu, juga keinginan rakyat agar dapat diperhatikan negara juga bisa disampaikan melalui layanan ini. Marwan menambahkan, aspirasi, keluhan masyarakat di desa, di perbatasan dan pelosok, harus diperhatikan oleh bangsa. Sebab, kata Marwan, mereka adalah barometer yang menjadikan Indonesia bermartabat. 

BACA JUGA: Usai Hilangkan Subsisi BBM, Jokowi Mau Hapus Subsidi Pupuk

"Mereka juga merupakan kunci ketahanan ekonomi bangsa. Tidak sekedar diberdayakan, tapi harus juga diperhatikan," papar Marwan.

Sebelum call center dan SMS center diberlakukan oleh kementeriannya, Marwan mengaku setiap harinya menerima ratusan pesan pendek dari masyarakat.

Keluhannya beragam mulai dari minta perhatian bidang pendidikan, sarana prasarana desa, meminta diberdayakan, serta ketidakpuasan atas perhatian negara pada kementerian sebelumnya.

Menurut Marwan, pada era sebelumnya masyarakat desa tidak terlalu dianggap penting dan hanya dijadikan sebagai objek yang diberdayakan secara lokal. Padahal potensi besar desa juga harus dibuka ruang untuk mengekplorasi kemampuannya.

"Desa harus diberdayakan secara nasional dan multinasional sebagai sarana untuk mengembangkan dan  peningkatan ekonomi," pungkas Marwan. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PKS Ingatkan Jokowi Jangan Gunakan BIN untuk Kekang Pers


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler