jpnn.com - BERINGIN - Tangis histeris menyelimuti kamar jenazah RSUD Deliserdang, Smut, Sabtu (3/5) siang. Keluarga korban kecelakaan kereta api datang berbondong-bondong untuk memastikan kebenaran kematian pasangan suami-istri, Saribun Darma (49) dan Ramdani (39).
"Cepat kali abang pergi. Kok bisa seperti ini kejadiannya," tangis seorang wanita.
Pasutri asal Takengon Aceh itu tewas diseruduk kereta api di perlintasan kawasan Pasar Sore, Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Jumat (2/5) sekira pukul 23.30 Wib. Mirisnya lagi, Ramdani meregang nyawa dikala kehamilannya berusia sekitar 7 bulan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun POSMETRO MEDAN (Grup JPNN), tengah malam itu pasutri asal Aceh itu melintas dengan mengendarai Honda Vario BK 5435 MAA dari arah Batang Kuis menuju Lubuk Pakam. Tiba di lokasi kejadian kereta api gerbong tangki pengangkut CPO (Crude palm oil/minyak sawit) nomor gerbong BB 3037801 dengan masinis Kusuma Wijaya datang dari arah Tebing Tinggi melintasi di Jalan Umum Batang Kuis-Lubuk Pakam itu.
BACA JUGA: Gubernur: PNS Banyak Maunya, jadi Maling
“Awas Kereta Api…berhenti…” teriak seorang tukang sate dan warga yang berada di sekitaran perlintasan kereta api.
Malang, teriakan warga tak didengar pasutri tersebut. Sepeda motor malah melaju melintasi rel. Sementara, si ‘ular besi’ terus melaju dan akhirnya menghantam keduanya dan menyeret kendaraan bersama keduanya hingga 200 meter.
Ramdani langsung tewas dengan kondisi mengenaskan. Sedangkan Saribun Darma, suaminya, mengalami luka parah di kepala.
Tidak lama berselang, Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto SH dan sejumlah anggotanya tiba di antara kerumunan warga. Dengan menggunakan mobil ambulance, kedua korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Patar Asih yang berjarak sekira 200 meter dari lokasi kejadian.
BACA JUGA: Mayat Gelandangan Ditemukan Membusuk
Nasib pun berkata lain, Saribun Darma menghembuskan nafas terakhirnya saat tiba di rumah sakit.
Hampir semalaman kedua jasad korban berada di ruang jenazah RS Patar Asih, akhirnya, Sabtu (3/5) sekira pukul 07.00 Wib kedua jasad korban dirujuk ke RSUD DS untuk keperluan visum.
Sejam kemudian, Nirwana yang mengaku anak dari korban mendatangi RSUD DS dan dua jam kemudian, kedua jasad korban dibawa ke Takengon, Aceh.
Humas RSUD DS, dr Isnaini saat dikonfirmasi membenarkan kedua jasad korban dibawa ke Takengon, Aceh. “Tadi ada seorang wanita bernama Nirwana mengaku anak korban datang ke RSUD DS dan sudah membawa kedua jasad korban. Dari hasil pemeriksaan, korban Ramdani ditaksir hamil 7-8 bulan,” sebut dr Isnaini.
BACA JUGA: Keluar Malam, Siap-Siap Pelajar Ditangkap Pol PP
Sementara itu, kerabat korban, T Ginting warga Batang Kuis mengatakan pasutri yang menjadi korban itu merupakan warga Takengon Aceh. Menurutnya kedatangan korban ke Lubuk Pakam karena ingin menghadiri pesta pernikahan.
"Yang ninggal ini abang sama kakak ipar ku. Mereka ini sudah 3 hari di sini, karena hari ini adik mereka menikah. Tadi malam itu mereka dari Batang Kuis mau balik ke Lubuk Pakam," ujar T Ginting.
Tepat pukul 11.00 WIB keluarga korban kecelakaan kereta api yang tewas di Perlintasan Kereta tanpa palang pintu di Jln Pasar Sore Desa Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin membawa pulang jenazah dari RSUD Deliserdang, Sabtu (3/5). Keduanya dibawa pulang ke Takengon Aceh karena keduanya merupakan warga sana. (man)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Anggota Jihandak, Tipu Warga dengan Modus Jual Motor Bekas
Redaktur : Tim Redaksi