jpnn.com, JAKARTA - DPRD DKI Jakarta bakal melakukan kunjungan kerja ke Hong Kong. Hal ini dilakukan untuk mengkaji mengenai manajemen operasional mass rapid transit (MRT) di sana.
"Ini, kan, barang Jepang. Tiba-tiba manajemennya, operasionalnya Hong Kong. Kami perlu kaji dari mana" kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (11/7).
BACA JUGA: Djarot Ingin Nama Simpang Susun Semanggi Diganti Badja
Lewat kunjungan ke Hong Kong, Taufik menyatakan, anggota dewan juga bisa mengetahui subsidi tiket untuk MRT.
"Kami mau lihat, kan. Operasional di Hong Kong kayak apa, sih," ujar ketua DPD Gerindra DKI itu.
BACA JUGA: Djarot: Kami Latih Supaya Bisa Naik Kelas
Taufik menjelaskan, ada tiga proyek besar terkait transportasi yang harus disubsidi pada 2018. Selain MRT, dua proyek lainnya adalah LRT dan Transjakarta.
"Kalau kami enggak subsidi, enggak ada yang naik. Mahal nanti," ucap Taufik.
BACA JUGA: Djarot Dukung Tunjangan Pimpinan dan Anggota DPRD DKI Naik
Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, kunjungan ke Hong Kong dilakukan karena pembuatan MRT bukanlah proyek kecil.
“Kalau memang perlu untuk dilihat, kenapa tidak?" ucap Pras.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendukung rencana DPRD DKI menyambangi Hong Kong untuk melihat MRT.
"Kalau Dewan ke Hong Kong itu saya pikir bagus juga supaya dia bisa tahu," kata Djarot.
Djarot menyatakan, Jakarta mengambil sistem MRT di Hongkong, terutama terkait pengelolaan dan pembangunan kawasan berorientasi transit.
Dengan mengetahui gambaran mengenai pengoperasian MRT, imbuh Djarot, DPRD DKI bisa ikut mengawasi pembangunan MRT.
"Karena akan dioperasikan tahun depan sejak saat ini, saya sudah perintahkan MRT untuk membangun sistemnya, merekrut SDM-nya. Pemerintah sebagai regulator," ucap Djarot. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD Nilai PPDB Online Tak Ramah Pada Siswa Miskin
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar