jpnn.com - SURABAYA – M. Sholeh, 25, dan istrinya, Rosiyah, 31, sudah sangat kangen dengan kampung halamannya di Pamekasan, Madura. Pasutri tersebut ingin mudik pada Lebaran kali ini.
Namun, ada masalah yang mengganjal. Mereka tidak punya cukup modal untuk mudik dan bersilaturahmi dengan keluarga dan handai tolan.
BACA JUGA: Warga Banyuwangi Tertipu Emas Soekarno
Saku cekak, otak pun bergerak. Hanya, pikiran mereka bengkok. Akibatnya, bukannya mudik, mereka malah berlebaran di balik jeruji besi Mapolsek Wonokromo.
Sebelum beraksi, pasutri itu merancang aksi di rumahnya, kawasan Sidotopo, Surabaya. Memanfaatkan momen keramaian pengunjung mal, mereka mencuri telepon seluler (ponsel).
BACA JUGA: Diduga, Aksi Perjudian Dibekengi Oknum Aparat
Keduanya lantas berangkat ke Royal Plaza. Awalnya, pasutri yang belum dikaruniai anak tersebut menyasar gerai handphone. Namun urung. Mereka beralih pada gerai fashion yang sedang ramai.
Keduanya memanfaatkan kelengahan sales promotion girl (SPG) yang sedang sibuk. Tersangka mendapati seorang SPG yang sedang menge-charge ponsel dan meninggalkannya.
BACA JUGA: Jumlah Kasus Menurun, Pengungkapan Lemah
Rosiyah pun beraksi dengan berpura-pura menjadi pembeli dan mengalihkan perhatian korban. Sementara itu, Sholeh bertugas mengambil ponsel tersebut.
Untung, korban yang bernama Bening Lestari, 28, menyadari gerak-gerik pelaku. Perempuan asal Sidoarjo itu pun lantas menangkap tangan dua pelaku dan melaporkannya ke sekuriti.
Tersangka langsung dibawa menuju Mapolsek Wonokromo. Saat ditanyai, tersangka Sholeh mengaku kepepet mencuri.
Buruh konfeksi itu mengaku sudah sekian tahun tidak mudik. ”Uangnya buat mudik. Untuk ongkos masih kurang,” aku Sholeh.
Kapolsek Wonokromo Kompol Suryo Hapsoro mengatakan, dua pelaku cukup kompak. ’’Keduanya tak hanya harus berlebaran di tahanan, tapi juga terancam hukuman lima tahun,” ujarnya. (shy/mas/ib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangkap Pengedar Sabu-Sabu di Malam Takbiran
Redaktur : Tim Redaksi