Ingin Nyoblos Dipersulit, Keluarga Pasien Protes

Rabu, 09 Juli 2014 – 21:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Proses pemungutan suara pemilihan presiden, diwarnai sejumlah kendala. Di antaranya sebagaimana yang terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (9/7).  

Karena tidak dapat memilih, seorang ibu bahkan tak ragu-ragu mengungkapkan kekesalannya kepada salah seorang anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) yang bertugas di rumah sakit tersebut.

BACA JUGA: Empat TPS di Meruyung Dimenangkan Prabowo-Hatta

“Dari tiga hari yang lalu mereka (pihak rumah sakit) sudah mengumumkan keluarga yang menunggui pasien dapat memilih di rumah sakit. Bahkan itu bukan cuma sekali, tapi berkali-kali diulang. Tapi kenyataannya kenapa sekarang katanya kita tidak bisa memilih,” ujar Ibu Guntur, saat ditemui di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.

Ibu Guntur menyatakan dirinya tidak sendiri. Namun terdapat seluruh keluarga pasien yang ada di rumah sakit tersebut, dinyatakan tidak dapat memilih di rumah sakit.

BACA JUGA: Efek Ngantuk, Warga Kesiangan Datang Nyoblos

“Kalau memang tidak bisa, dikasih tahu dari awal. Biar kita bisa menggunakannya di TPS (tempat pemungutan suara) asal. Bukan baru sekarang setelah menjelang penutupan pencoblosan baru dikasih tahu,” ujar warga Depok, Jawa Barat ini.

Atas keluhan sang ibu, seorang petugas KPPS mencoba mengusahakan agar terdapat surat suara bagi sang ibu. Dan akhirnya di tengah kehadiran Ketua KPU, Husni Kamil Manik, tidak berapa lama kemudian diperoleh surat suara lebih. Sehingga sang ibu tidak jadi kehilangan haknya.

BACA JUGA: Sebelum Nyoblos, SBY Baca Visi-Misi Prabowo dan Jokowi

Menanggapi peristiwa ini, Petugas KPPS TPS 052 RSUP Persahabatan, Karsam, mengaku telah terjadi kesalahpahaman terkait pengumuman pihak rumah sakit yang menyatakan seolah-olah keluarga pasien dapat menggunakan hak pilih di RS Persahabatan.

Menurutnya, kelurga pasien memang dimungkinkan memilih di RS Persahabatan, asal telah mengurus formulir A5 atau formulir menyatakan pindah memilih terlebih dahulu. Selain itu perlu diketahui, dua TPS yang dibuka juga terlebh dahulu memfasilitasi pasien dan karyawan rumah sakit rumah sakit. Baru kemudian jika terdapat surat suara sisa, dapat digunakan keluarga pasien.

“Yang diutamakan pasiennya terlebih dahulu. Keluarga bisa numpang nyoblos di TPS yang terdapat di sekeliling rumah sakit,” katanya.

Dari dua TPS yang dibuka di RS Persahabatan, pada TPS 051 kata Karsam, terdapat sekitar 100 surat suara. Petugas yang ada berkeliling ke ruangan-ruangan pasien. Sementara pada TPS 052 yang dikhususkan bagi karyawan rumah sakit, terdapat sekitar 96 surat suara.

“Pada pileg (pemilihan legislatif) lalu juga seperti ini. Bahwa keluarga pasien numpang nyoblos di TPS sekitar rumah sakit. Jumlah pasien kita saat ini ada sekitar 250 orang. Tapi nggak semuanya punya hak pilih, karena terdapat juga pasien anak-anak atau yang dirawat di ruang ICCU. Saksi dari kedua pasangan calon presiden juga ada,” katanya.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambil Gandeng Cucu, JK Jalan Kaki ke TPS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler