jpnn.com, JAKARTA - Pegiat kebugaran sekaligus Co-Creator Fita's programs Ade Rai membagikan tips untuk berpuasa sambil menurunkan berat badan atau diet.
Oleh karena itu, dia mengatakan sebaiknya anda memperhatikan asupan yang dikonsumsi saat sahur ketika akan puasa.
BACA JUGA: 5 Diet Sehat Cegah Omicron Menyerang Daya Tahan Tubuh
"Kalau saya mungkin pay attention-nya sebenarnya terhadap si sahur. Kalau sahur kita jadikan sebagai sebuah syarat. Misalnya kita ternyata hanya mau minum kopi atau teh saja. Atau kalau mau makan, kita masukkannya kalau bisa protein, lemak dan serat," kata Ade, di Jakarta, Rabu (14/4).
Ade melanjutkan jika saat sahur tidak mengonsumsi karbohidrat maka tubuh dapat menggunakan lemak sebagai sumber tenaga saat berpuasa.
BACA JUGA: 3 Diet Sehat yang Ampuh untuk Melawan Omicron
"Nah kalau seandainya di sahur kita enggak masukin karbohidrat, tidak terjadi kenaikan insulin. Jadi otomatis badan hanya tahunya 'Oh iya. Gula enggak masuk jadi masih pakai lemak sebagai sumber tenaga'," kata Ade.
"Jadi kalau cuma mengonsumsi protein, lemak dan serat saja, pada saat itu kita bisa hitung berarti terakhir kita makan itu jadi jam 9 malam. Berarti kita makan lagi baru jam 7 atau setengah 7 hari berikutnya. Itu artinya kita berpuasa hampir 22 jam," tambahnya.
Ade mengatakan setiap tubuh manusia memiliki kecerdasan tersendiri untuk mencari sumber daya energi lain ketika seseorang tidak makan. Oleh sebab itu, tidak perlu khawatir tubuh akan merasa lemas jika tidak mengonsumsi karbohidrat saat sahur.
"Justru kadang-kadang ketika kita tidak makan, badan itu punya kecerdasan buat mencari yang namanya alternatif sumber daya energi yang lain. Makanya dia pakai lemak," pungkas Ade Rai. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul