JAKARTA -- Pemerintah menyatakan tekadnya untuk bisa swasembada gula pada tahun 2014Namun hingga tahun 2011 ini, untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri, pemerintah masih harus melakukan impor
BACA JUGA: Anggap Harga Barang Dunia Picu Inflasi
Untuk itulah, berbagai kebijakan menuju swasembada gula tengah dilakukan pemerintah.‘’Kita bertekad harus bisa swasembada tahun 2014
Salah satu langkah pemerintah adalah melakukan revitalisasi industri gula
BACA JUGA: Defisit Rp37 T, Pemerintah Anggap Prestasi
Seperti revitalisasi PT Barata dan PT Boma Bisma Indra untuk meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi mesin peralatan pabrik gula di bidang foundry, metal working dan boiler.Juga akan dilakukan revitalisasi 8 pabrik gula (PG) yakni PG Merican, PG Semboro, PG Jatiroto, PG Takalar, PG Krebet Baru I, PG Krebet Baru II dan PG Candi baru melalui pernyertaan modal negara (PMN)
‘’Kita juga akan siapkan lahan untuk petani gula dalam negeri
BACA JUGA: Cina, Rekor Ekspor dan Impor Indonesia
Akan ada 300 ribu hektar lahan yang kita siapkan meski Menteri Pertanian minta 350 ribu lahanSementara kita akan bekerjasama dengan range itu untuk mendorong target produksi gula,’’ kata Hidayat.Sementara, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu tengah bersiap-siap memanggil para Importir Terdaftar (IT) gula yang dinilai lamban memenuhi target impor mereka.‘’Setahu saya sudah ada kontraknya, tapi masih ada keterlambatanIni yang akan kita cari tahu, mengapa sampai ada keterlembatan imporKita akan panggil mereka untuk melakukan evaluasi,’’ kata Marie.
Marie mengatakan, ada 6 IT yang ditunjuk pemerintah namun belum melaksanakan tanggungjawab merekaPadahal izin yang diberikan dalam rangka target pemerintah memenuhi stok nasional di tahun 2011.
‘’Harusnya dengan harga sekarang, mereka (IT) sudah bisa mulai melakukan imporApalagi saat ini kita sedang menjaga stok gula dalam negeri sebelum musim giling di April nanti,’’ kata Marie.
Izin impor gula kristal putih (GKP) dari Kementrian Perdagangan adalah sebanyak 450.000 tonIzin impor ini diberikan kepada 6 IT yang berasal dari BUMNYakni kepada kepada PTPN X sebanyak 90.000 ton, PTPN IX sebanyak 70.000 ton, PTPN XI sebanyak 90.000 ton, RNI sebanyak 50.000 ton, PPI sebanyak 90.000 ton dan Bulog 60.000 tonIzin impor ini telah dikeluarkan sejak 8 September 2010 untuk periode impor 1 Januari 2011 sampai 15 April 2011.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diprediksi, Harga Beras Genjot Inflasi di 2011
Redaktur : Tim Redaksi