Dengan nilai impor US$ 122,58 miliar sepanjang tahun (Januari-November 2010), barang impor dari Cina menguasai hampir 18,09 persen pangsa pasar impor
BACA JUGA: Diprediksi, Harga Beras Genjot Inflasi di 2011
Nilai impornya mencapai US$ 17,70 miliar atau jauh melewati nilai impor sepanjang November 2010 yang hanya mencapai US$ 13,07 miliar."Jangan langsung menilai negatif besarnya barang impor dari Cina masuk ke Indonesia
Apalagi, katanya, bila melihat antara demand (permintaan ekspor) dan suplay (ketersediaan ekspor) juga terjadi keseimbangan
BACA JUGA: 2010 Catat Rekor Ekspor-Impor, 2011 Digenjot
Untuk negara tujuan ekspor, Cina juga menjadi negara tujuan terbesar barang-barang produksi dari Indonesia.Ekspor non migas ke Cina sepanjang November 2010 mencapai angka terbesar yakni US$ 1,76 miliar
BACA JUGA: BPS: Inflasi di Luar Dugaan
Namun sayangnya, jenis ekspor yang terbesar masih berasal dari jenis BBM, CPOSedangkan dari jenis bahan pakaian, Indonesia jauh tertinggal dari impor barang Cina ke dalam negeri."Barang impor yang masuk ke Indonesia yang terbesar itu berasal dari mesin dan peralatan mekanikLalu mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, kendaraan motor dan bagiannyaTidak penting dari mana berasalnya, yang penting itu mampu menggerakkan ekonomi nasional,’’ kata Rusman.
Disebutkan Rusman, masyarakat jangan terlalu berpikiran negatif dengan besarnya nilai dan jenis barang impor, karena secara umum, terpecahnya rekor impor ekspor nasional sepanjang sejarah saja telah memberi sinyal bagus bagi kemampuan ekonomi dalam negeri.
"Ada dua hal yang mempengaruhi meningkatnya ekspor impor yakni harga internasional naik dan pasar mengalami perkembanganKita juga tidak perlu terlalu khawatir dengan inflasi, karena inflasi yang tinggi artinya ada geliat baru ekomomi seiring dengan recovery ekonomi dunia,’’ kata Rusman.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengumuman BPS Serentak di 2011
Redaktur : Tim Redaksi