Ingin Tembus Hollywood

Jumat, 16 Januari 2009 – 08:04 WIB
Tio Pakusadewo Foto: Raka/Indopos
JAKARTA – Aktor senior, Tio Pakusadewo, selama ini dikenal kreatif dan piawai memoles karakter tokoh yang dia mainkan dalam filmNamun, sebelum menembus Hollywood, pria yang mengawali karir di dunia perfilman sejak 1986 itu tidak akan pernah berhenti berinovasi.

Menurut Tio –panggilan akrabnya-, jika belum sampai Hollywood, belum selesai perjalanan

BACA JUGA: Jadikan Teks Indonesia Raya Suvenir Ultah

Harus diakui, katanya, Hollywood adalah kiblat perfilman di dunia
”Mudah-mudahan

BACA JUGA: Jadi Sumber Perkara

Karena untuk semua pekerja film, tujuannya Hollywood
Kalau Islam itu Kakbah, kalau film ya Hollywood

BACA JUGA: Peduli Gizi Anak-Anak

Itu keinginan saya,” harapnya saat wawancara di Jakarta, Rabu (14/1).

Hanya, terusnya, perlu diketahui juga bahwa di Hollywood ada bagian-bagiannyaAda film bagus dan tidakKelak, jika sampai ke sana, Tio harus berada di deretan film berkualitas.
Syaratnya dia harus benar-benar siapMinimal punya modal film berbahasa Inggris”Ibarat masuk ke kandang singa, bahasanya harus samaKalau tidak sama, bagaimana mau berkomunikasiBikin film bahasanya tidak sama, walahSusah,” tutur pria yang sudah bermain dalam lebih dari 20 judul film bioskop itu.

Sementara itu, upaya Tio untuk mencapai ke sana adalah promosi lewat internet”Salah satunya menggunakan internet sebagai sarana berpromosi dan mencoba menjual apa yang diproduksi sama kita, mengenai kitaBerbagai pengembangan,” kata pria kelahiran 2 September 1963 itu.

Di industri perfilman Indonesia, Tio termasuk aktor favoritBanyak sutradara membutuhkan jasanyaPada 2008, Tio muncul lewat delapan judul film bioskopTahun ini, sekitar lima judul sudah siap dirilis.

Meski begitu, Tio sebenarnya tidak pernah menghitung jumlah film yang pernah dia lakoniYang pasti, dari sebanyak itu, tidak pernah melakukan pengulangan peran”Saya menghindari itu, malahArtinya, kalau saya mengambil itu (pengulangan), berarti saya sudah tahu risikonyaSaya akan jadi patungSaya bergerak, dinamisJadi, selalu ada titik baru yang saya mesti capai,” tekadnya.

Prinsipnya, kata Tio, jika Musashi Samurai sebagai the way of life, dirinya menggunakan film sebagai the way of life”Jadi, saya akan sangat konsen dan penuh perhatian terhadap hal-hal yang saya geluti dalam film,” tegasnya.
   
Namun, Tio masih resah karena perfilman di Indonesia dinilai belum berkembang”Yang berkembang hanya teknologinyaDi sini banyak pekerja baru nggak pernah sekolah film saja sudah langsung kerja di filmEntah jadi apaGayanya sudah lebih-lebih tetapi otaknya nol,” sindir Tio yang mengaku sesekali menonton sinetron TV dan hanya mengundang makian darinya(gen/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rossa akui Masih Cintai Yoyo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler