Ini 4 Cara Mengatasi Rasa Cemas Akibat Baca Berita Corona

Sabtu, 25 April 2020 – 04:44 WIB
Ilustrasi virus corona. Foto: Pixabay

jpnn.com - Membaca berita tentang pandemi corona berpengaruh terhadap kesehatan mental hingga meningkatkan rasa cemas. Terlebih, setiap harinya jumlah pasien yang dinyatakan positif corona maupun meninggal terus bertambah.

Cara mengatasi rasa cemas akibat baca berita coronavirus

BACA JUGA: Ini 3 Kiat Mengurangi Kebiasaan Menyentuh Wajah

Maka itu, agar tidak terlalu merasa cemas hingga tubuh dan pikiran tidak sehat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola perasaan ini. 

1. Beristirahat dari kegiatan membaca berita

BACA JUGA: Ini Kiat Awet Muda Deddy Corbuzier

Salah satu cara agar berita tentang coronavirus tidak terlalu berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang adalah dengan memberi jeda kepada diri sendiri. 

Bagi sebagian orang, perasaan putus asa, marah, khawatir, dan tidak berdaya bisa semakin kuat jika terus-menerus terpapar kelanjutan berita-berita yang menegangkan. Hal tersebut bisa menghambat produktivitas seseorang.

BACA JUGA: Tips Dokter Andreas untuk Bantu Mempercepat Penyembuhan Pasien COVID-19

Berhenti sementara waktu dari mengecek berita dan media sosial tidak akan membuat sesuatu peristiwa buruk atau baik terjadi. 

Perlu waktu untuk menghimpun semua fakta dalam sebuah peristiwa, jadi ada baiknya untuk menunggu beberapa saat. Membaca atau menonton laporan yang hanya menginformasikan setengah kebenaran dan spekulasi dapat meningkatkan kemungkinan perasaan kecemasan.

Beristirahatlah dari membaca berita yang membuat Anda khawatir setidaknya untuk sementara waktu. 

Direktur American Psychological Association (APA), Katherine Nordal, Ph.D., mengingatkan pentingnya istirahat dari berita dan beralih ke siklus kegiatan lain.

“Cukupkan membaca dan dapatkan informasi, kemudian rencanakan kegiatan lain yang bisa membuat anda menjauh dari berita yang membuat anda cemas,” kata Nordal seperti dikutip dari situs APA.

Saat beristirahat dari membaca berita cobalah untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Seperti membaca buku, mendengarkan musik, meditasi, olahraga, dan berkumpul dengan keluarga dan kawan.

APA mengamati bahwa beberapa orang teman dekat dapat membantu seseorang merasa terhubung dan memberi kekuatan. Ikatan sosial mereka secara tidak langsung juga dapat memperkuat kekebalan tubuh. 

Setidaknya teman yang berpikiran sehat dapat mendorong perilaku kesehatan yang baik seperti makan, tidur, dan berolahraga dengan baik.

Dengan begitu, Anda dapat mengelola stres dan perasaan cemas setiap kali membaca berita coronavirus agar tidak berpengaruh pada kesehatan mental. 

2. Fokus terhadap upaya pencegahan

Selain memberi jeda pada diri sendiri, fokus terhadap upaya pencegahan juga perlu agar berita coronavirus tidak berdampak pada kesehatan mental Anda. 

Salah satunya dengan menjalankan hidup sehat yang disarankan untuk terhindar dari virus.  Ini adalah poin yang jelas untuk dikemukakan tetapi sering diabaikan ketika kita cemas.

Misalnya Anda bisa mencoba untuk terbiasa menerapkan cara mencuci tangan yang benar, minum banyak air, makan sehat,  konsumsi vitamin C, cukup istirahat, dan menjaga kebersihan pribadi semuanya membantu menjaga kesehatan fisik mengurangi stres. 

Selain itu, coba sibukkan diri dengan berolahraga. Anxiety and Depression Association of America (ADAA) menjelaskan kegiatan olahraga dapat meningkatkan kondisi fisik dan membantu memerangi penyakit.

Selain bisa membantu beristirahat dari berita dan media sosial, berolahraga juga bisa membantu mengurangi kecemasan.  Olahraga juga penting untuk menjaga kebugaran mental, efektif mengurangi kelelahan, meningkatkan kewaspadaan, dan konsentrasi.

3. Mencari berita positif

Jangan lupa untuk mencari berita positif terkait pandemi coronavirus agar kesehatan mental Anda tetap terjaga. Pasalnya, pada saat kesusahan, fokus kita sering berpusat pada apa yang bisa salah dan hal buruk apa yang mungkin terjadi. Meskipun mengambil tindakan pencegahan, kekhawatiran masih ada di sana. 

Apalagi saat beragam berita buruk dapat menjangkau kita lebih mudah lewat media sosial. Jangan sampai Anda dipenuhi dengan berita bahaya COVID-19 yang dilebih-lebihkan. 

Maka itu, carilah berita-berita positif yang dapat membantu mengatasi kecemasan terkait COVID-19. Coba tingkatkan usaha untuk mendapatkan berita yang positif dan akurat. Cari di situs terpercaya dan jangan melahap informasi yang disebar di media sosial atau di grup whatsapp yang belum diketahui kebenarannya.

Perkembangan berita soal COVID-19 terus berjalan. Ketika dunia mulai terbiasa dengan perkembangan COVID-19, ada banyak informasi bermanfaat. Anda bisa mencari informasi dari situs-situs terpercaya bagaimana menjaga kesehatan dan mencegah paparan COVID-19.

4. Memakai aplikasi yang membantu mengurangi stres

Jika Anda sudah menjalani beberapa tips di atas dan masih merasa sedikit cemas akibat berita coronavirus yang berpengaruh terhadap kesehatan mental, cobalah memanfaatkan teknologi. 

Mengelola stres dan cemas ternyata berpengaruh pada kualitas tidur dan serangan panik yang tentu mengganggu kehidupan sehari-hari. Maka itu, terapi dengan psikolog dapat menjadi bantuan yang cukup berguna. 

Namun, saat pandemi coronavirus sedang berlangsung tentu akan sulit untuk menemui psikolog. Maka itu, cobalah untuk memanfaatkan beberapa aplikasi agar perasaan cemas berkurang dan pikiran tidak berisi hal-hal negatif, seperti:

  • Headspace, aplikasi meditasi untuk meningkatkan fokus dan mengelola stres
  • Calm, panduan meditasi yang dilengkapi dengan suara alam agar tidur lebih nyenyak
  • Colorfly, aplikasi mewarnai untuk orang dewasa untuk mengalihkan perhatian
  • Dare, menghadapi rasa cemas dengan merekam diri sendiri 

Membaca berita tentang coronavirus adalah salah satu cara agar tetap waspada, tetapi terlalu berlebihan ternyata juga berpengaruh terhadap kesehatan mental Anda.

Maka itu, agar tidak merasa cemas ketika membaca kabar terbaru tentang pandemi ini, cobalah untuk mengatasi rasa cemas tersebut.(HelloSehat)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler