jpnn.com, JAYAPURA - Kepolisian Daerah (Polda) Papua telah memetakan tujuh kabupaten yang menjadi wilayah operasi Satgas Damai Cartenz.
Ketujuh kabupaten itu ialah Puncak, Paniai, Intan Jaya, Mimika, Nduga, Lanny Jaya, dan Puncak Jaya.
BACA JUGA: Egianus Kogoya Sangat Muda, Pembunuh Sadis, Pimpin KKB Nduga, Ayahnya Ternyata
Di tujuh daerah itulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) kerap melakukan aksi teror terhadap aparat maupun warga sipil.
Walakin, KKB dalam kelompok kecil juga melakukan aksi teror di luar tujuh kabupaten itu, misalnya di Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Kepulauan Yapen (Serui).
BACA JUGA: Lihat Tuh Senjata Anggota KKB yang Hendak Menembak Satgas Damai Cartenz
Sejumlah KKB dengan pimpinan masing-masing bergerak di daerah tertentu. Beberapa nama kondang pentolan KKB ialah Lekagak Telenggen, Demianus Magai Yogi, Sabinus Waker, Jhony Botak, Egianus Kogoya, Goliat Tabuni, dan Puron Okinam Wenda.
Berikut ini adalah profil para pentolan KKB;
BACA JUGA: Kebrutalan OTK di Papua: Habisi Babinsa dan Nakes, Tega Potong Jari Balita
1. Lekagak Telenggen
Sosoknya ditakuti sebagian masyarakat pedalaman Papua, khususnya yang tinggal di wilayah pegunungan. Kelompoknya yang dikenal kejam dan sadis kerap menebar teror di wilayah Kabupaten Puncak dan Mimika.
Nama Lekagak ada di daftar pencarian orang (DPO) TNI dan Polri. KKB pimpinannya pula yang menembak Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Mayjen (Anumerta) TNI Putu Danny.
Lekagak juga terlibat penyerangan kantor PT Freeport Indonesia di Tembagapura yang menewaskan warga negara asing.
2. Demianus Magai Yogi
Pemimpin KKB ini beroperasi wilayah Kabupaten Paniai dan Intan Jaya. Belakangan ini kelompoknya terkesan vakum.
Namun, KKB pimpinan Demianus Yogi masih memiliki basis kekuatan yang kerap merepotkan aparat TNI dan Polri. Kelompok itu pernah menyerang pos aparat di wilayah Paniai.
3. Jhony Botak
Namanya tidak asing di telinga masyarakat Timika. Sebab, Jhonny Botak merupakan salah satu dari sekian pimpinan KKB yang menjadi incaran aparat.
KKB pimpinan Jhony botak kerap melakukan aksi penembakan di kawasan Mile PT Freeport Indonesia. Dia berafilasi dengan kelompok pimpinan Lekagak Telenggen saat menyerang kantor PT Freeport di Tembagapura yang menewaskan 1 warga negara asing.
Tidak sedikit warga sipil, pekerja PT Freeport, bahkan aparat keamanan, yang menjadi korban aksi KKB Jhony Botak. Pria yang terlibat sederet kasus penembakan di Kampung Banti, Mimika, itu juga menjadi buruan aparat.
4. Sabinur Waker
KKB pimpinan Sabinur Waker dikenal sadis. Kelompoknya beroperasi di wilayah Kabupaten Intan Jaya.
Sebelum beroperasi di Intan Jaya, Sabinus Waker Cs terlebih dahulu bergerak di kawasan Tambang Freeport Indonesia di Timika.
Pada 2015, kelompoknya dianggap bertangung jawab atas insiden penembakan anggota Brimob asal Sulawesi Selatan di Kawasan Kampung Banti, Tembagapura.
KKB Sabinur Waker juga merebut senjata api jenis Steyr AUG. Polda Papua mencatat kelompok Sabinus Waker melakukan lebih dari 10 aksi yang menewaskan sekurang-kurangnya lima warga dan aparat.
5. Egianus Kogoya
KKB pimpinan Egianus Kogoya beroperasi di wilayah Kabupaten Nduga. Saat ini Egianus baru berusia 23 tahun, sehingga tercatat sebagai pimpinan termuda di antara pentolan KKB lainnya.
Namun, Egianus dikenal karena kekejamannya. Sosoknya mulai dikenal pubik karena aksi brutalnya menewaskan 17 pekerja PT Istaka Karya pada 2018.
Egianus merupakan putra Silas Kogoya yang dikenal sebagai tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma. KKB pimpinannya menyasar aparat maupun warga sipil.
Setelah vakum sekitar setahun, KKB pimpinan Egianus kembali beraksi dengan menyerang Pos TNI AL. Aksinya menewaskan Letda Muhammad Ikbal dan Pratu Wison Anderson Here.
Egianus juga membekali diri dengan senjata modern. Polda Papua mencatat KKB pimpinan Egianus memiliki lebih dari 15 pucuk senjata api berbagai jenis, antara lain, Minimi dan pelontar granat GLM.(mcr30/JPNN.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Terlibat Pembantaian Sertu Eka, Tentara OPM Curigai Aparat dari Jakarta
Redaktur : Antoni
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji