Ini Ada Panduan untuk Orang Tua yang Kesulitan Bimbing Anak Belajar di Rumah

Selasa, 07 April 2020 – 15:31 WIB
Panduan belajar di rumah. Foto: Tanoto Foundation

jpnn.com, JAKARTA - Para orang tua kini mulai mengeluhkan proses mendampingi belajar anak di rumah selama masa wabah virus corona.

Memasuki minggu ketiga siswa belajar dari rumah, orang tua menghadapi banyak tantangan dalam mendampingi anak-anak mereka sendiri.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Nasib THR dan Gaji ke-13 PNS, Pesan Mas Menteri Nadiem, Penghina Jokowi

Yang perlu dingat adalah orang tua di rumah bukan untuk menggantikan semua peran guru di sekolah.

Untuk mendapatkan cara yang efektif, orangtua bisa menerapkan panduan mendampingi anak belajar dari rumah dengan teknik MIKIR yang dikembangkan Program PINTAR Tanoto Foundation.

BACA JUGA: Mumpung di Rumah Saja, Yuk Belajar Bersihkan Busi Kendaraan Sendiri

M – membuat jadwal dan aturan bersama, – ide kegiatan, K – Komunikasi positif, - Ingatkan waktu dan introspeksi, serta Refleksi dan relasi.

Berikut penjelasannya:

BACA JUGA: Aduh Bro, Bukannya Belajar di Rumah Malah Nyabu

1. Membuat jadwal dan aturan bersama

Mengingatkan tentang aturan dan jadwal yang akan dibuat bersama merupakan tanggung jawab setiap anak dan bersama untuk mengikutinya.

Membantu anak membuat jadwal kegiatan bukan berarti membuatkan jadwal untuk anak melainkan memberikan kesempatan untuk membuat jadwal mereka sendiri.Hal ini membantu anak bertanggung jawab terhadap semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari berjalan.

Berikanlah waktu kepada anak untuk mengingat kembali apa yang harus dikerjakan secara harian. 

Tuliskan dan tempelkan jadwal kegiatan yang sudah dibuat anak di tempat yang mudah terlihat. Diskusikan atau beri kesempatan anak untuk membuat dua opsi kegiatan sehingga ada pilihan kegiatan yang bisa dijalankan.

2. Ide Kegiatan

Bantu anak dengan ide kegiatan bila anak bingung menuliskan kegiatan yang akan dilakukan. Jika anak kesulitan menemukan ide kegiatan, bantu mereka dengan menyebutkan beberapa hal yang bisa dilakukan selain mengerjakan tugas dari sekolah. Misalnya,
• Kegiatan Rutin Harian ? Mandi pagi, sarapan, dan berdoa.
• Kegiatan Belajar ? Mengingatkan apa yang harus dikerjakan anak di rumah sesuai tugas yang
diterbikan guru.
• Kegiatan Fisik ? Olahraga ringan, membersihkan halaman, membersihkan rumah atau kamar sendiri, membersihkan alat pribadi (seperti mencuci piring dan gelas setelah makan).

• Kegiatan Lain ? Membaca buku, bermain musik, menulis jurnal harian, bermain games, membantu orang lain di tengah wabah Covid-19 seperti memberikan makanan untuk yang memerlukan, mengumpulkan uang saku untuk sumbangan, dsb.

3. Komunikasi Positif

Bangun hubungan yang positif dan selalu bertanya dengan positif terutama ketika anak akan memulai sebuah kegiatan.

Tanyakan kepada anak: Apa yang bisa dibantu? Bantulah anak untuk memahami apa yang harus dikerjakan.

Orang tua sangat penting untuk menanyakan sesuatu yang bisa dibantu sehingga membangun hubungan positif dengan anak.

Bertanya tentang apa yang bisa dibantu bukan berarti mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya dikerjakan anak.

Bantulah anak memahami apa yang harus dikerjakan dengan membaca kembali tugas dari sekolah. Jika masih mengalami kesulitan, orang tua atau anak bisa menghubungi kembali guru melalui telepon, SMS, atau WA untuk meminta penjelasan tugas yang dimaksud.

4. Ingatkan waktu dan Introspeksi


Ingatkanlah jadwal kegiatan dan waktu yang akan, sedang, dan telah digunakan anak. Mengingatkan kegiatan yang sudah direncanakan bisa membantu mereka mencapai target.

Beberapa kegiatan yang sudah direncananakan kadang tidak bisa dikerjakan karena anak mengubah jadwal yang sudah dibuat.

Ingatkanlah bahwa mengubah jadwal bisa dilakukan dengan menulis kembali perubahan pada jadwal yang sudah dibuat sehingga target-target kegiatan bisa dicapai.

Intropeksi atau ingatkan diri kita masing-masing, orangtua bukan orang yang serba tahu segalanya. Respons seperti ini bisa juga orang tua katakan kepada anak:

“Maaf Ayah (Bunda) belum punya jawaban untuk pertanyaan itu. Sekarang, mari kita cari bersama jawabannya dan kita diskusikan satu jam lagi dari sekarang?

Jika kita tidak mengerti tentang apa yang anak tanyakan, ingat banyak jalan menuju Roma, ini beberapa
idenya.
• Lihat WA grup,
• Tanya anak yang lain
• Lihat internet
• Tanya ke guru kelas, dan cara lainnya.

5. Refleksi dan Relasi

Orang tua bisa melakukan refleksi tentang apa yang sudah dilakukan bersama secara informal dengan mengobrol atau sambil makan malam atau cara lainnya

Bantu anak untuk melakukan refleksi tentang apa yang sudah dikerjakan pada hari itu. Lakukanlah refleksi dengan anak dalam aktivitas santai; sambil mengobrol di ruang keluarga, menjelang tidur, atau saat makan malam.

Jika anak diharuskan mengisi check list kegiatan atau semacamnya, bantu anak untuk melengkapi
sebelum tidur.

Refleksi bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan:
Bagaimana perasaanmu hari itu?
Apa yang sudah berhasil dilaksanakan dan apa yang belum berhasil?
Apa yang membuatmu senang, sedih, kesal, atau bahagia?
Dengarkanlah cerita mereka. Pujilah capaian anak-anak hari ini dan berikan komentar atau saran jika
diperlukan.

Yang terakhir, ada enam hal penting dalam membangun hubungan yang positif dalam mendampingi anak belajar dari rumah:

1. Membuat dan menerapkan aturan bersama;
2. Mengajukan pertanyaan positif jika ada sesuatu yang ingin diketahui tentang aktivitas anak;
3. Memberikan apresiasi setiap hal baik yang sudah dilakukan anak;
4. Mengonfirmasi, bukan menghakimi atau memarahi anak jika ada hal yang menurut orangtua perlu
diperbaiki dari anak;
5. Memberikan waktu sepenuh hati untuk anak-anak;
6. Memasang hasil karya anak di kamar dinding kamar atau tempat belajarnya sebagai bentuk
apresiasi.

Panduan lengkap untuk orangtua mendampingi siswa belajar dari rumah dapat diunduh melalui link
berikut: bit.ly/Panduan_Orangtua_Dampingi_Anak_Belajar_dari_Rumah. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler