jpnn.com, WASHINGTON - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) akan menghadiri kegiatan Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting (JFAMM) di Amerika Serikat.
Pertemuan para Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian yang tergabung anggota G20 tersebut akan berlangsung pada 11 Okrober 2022 di Washington DC,.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Ajak Petani Milenial Bertekad Antisipasi Krisis Pangan Global
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menyampaikan pada hari ini, Senin (10/10), Mentan SYL sudah tiba di Amerika Serikat dan dijadwalkan akan hadir pada kegiatan tersebut yang digelar di sela-sela pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.
Kuntoro mengatakan JFAMM akan menjadi kesempatan berharga bagi Indonesia untuk berbagi pengalaman terkait strategi dan upaya negara ini dalam menekan ancaman krisis pangan.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Sebut Penyuluh Pertanian Ujung Tombak Transfer Ilmu kepada Petani
“Seperti yang sering diutarakan Bapak Menteri Pertanian, Indonesia telah berupaya keras, menyusun strategi untuk mengatasi ancaman krisis pangan, strategi tersebut berupa peningkatan kapasitas produksi, menekan inflasi, menurunkan impor, dan meningkatkan ekspor pangan,” jelas Kuntoro melalui keterangan, Senin (10/10).
Selain menghadiri JFAMM, lanjut Kuntoro, Mentan Syahrul juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan Bank Dunia.
Pertemuan tersebut ditujukan untuk memperkuat kerja sama pengembangan sektor pertanian antara Indonesia dengan Bank Dunia.
BACA JUGA: Mentan Launching Mobil Digital Ngobrol Asyik untuk Memperkuat Peran Penyuluh
Tercatat Bank Dunia selama ini telah memberi berbagai dukungan pembangunan sektor pertanian di Indonesia.
“Termasuk kesediaan Bank Dunia melakukan joint assessment terhadap kinerja KUR pertanian di Indonesia serta dukungan dalam bentuk penanganan dampak perubahan iklim lainnya,” terang Kuntoro.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Kuntoro, direncanakan ada peluncuran proyek inisiasi Kementan dan Bank Dunia yang disebut 'Agriculture Value Chain Development Project/Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE)'.
Proyek inisiasi tersebut merupakan dukungan Bank Dunia terhadap upaya pengembangan pertanian berbasis kawasan, dan penguatan rantai nilai komoditas pertanian secara berkelanjutan.
Selain dua agenda penting tersebut, lanjut Kuntoro, Mentan SYL juga terkonfirmasi untuk membuka perhelatan One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (ODICOFF).
Sebagai upaya peningkatan ekspor dan promosi produk pertanian Indonesia, ODICOFF telah terlebih dahulu dilakukan di negara-negara besar di Eropa.
“Acara ini merupakan yang pertama kali diadakan di Amerika Serikat, tujuannya memperkenalkan lebih dekat keragaman produk pertanian Indonesia di Amerika Serikat,” terangnya.
Sebagai informasi, ODICOFF merupakan forum bisnis yang menjembatani ekportir produk pertanian dengan pengusaha di luar negeri.
Melalui acara ini, calon investor dapat mencoba produk lokal hingga berdiskusi langsung seputar produk pertanian Indonesia.
Gelaran ini merupakan langkah Kementan untuk memenuhi perintah Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Kuntoro menyampaikan Presiden Jokowi menghendaki Indonesia bisa mengembangkan pasar internasional, di samping mencukupi ketahanan pangan nasional. (mrk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi