jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis (21/8) pagi tadi menggelar rapat pimpinan (Rapim) di Gedung Balai Pustaka, Matraman, Jakarta Timur. Mengenai pemilihan tempat di Balai Pustaka, Menteri BUMN Dahlan Iskan punya alasan tersendiri.
"Rapim kita adakan di Balai Pustaka pertama karena (Rapim) belum pernah di sana. Kedua untuk menghargai mereka," ucap Dahlan usai menghadiri rapat kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: Saksi Pastikan Keterangannya Bukanlah Titipan Nazaruddin
Pasalnya, selama ini, Balai Pustaka kerap diacuhkan dan menjadi BUMN terbelakang lantaran sempat terpuruk, karena tak mampu bersaing dengan penerbit buku yang sudah semakin modern dan menjamur.
"BP (Balai Pustaka) yang disesalkan budayawan, sastrawan dan praktisi mati yang memiliki neraca negatif Rp 30 miliar. Alhamdulillah sudah sehat sekarang. Ini kabar gembira," ungkap pria yang empat hari lalu baru merayakan ultahnya ke 63 tahun itu. (chi/jpnn)
BACA JUGA: MK Tak Berwenang Adili KPU soal Pembukaan Kotak Suara
BACA JUGA: Putusan DKPP Kuatkan Hadar Nafis Hanya Difitnah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Prabowo-Hatta Puas Atas Putusan DKPP
Redaktur : Tim Redaksi