jpnn.com - JAKARTA - Pakar hukum tata negara Feri Amsari membeberkan alasan bersedia menjadi bintang film Dirty Vote.
Feri menyebut dia pengin berperan memberikan pendidikan politik kepada publik.
BACA JUGA: Link Menonton Dirty Vote: Kecurangan Ini Jangan Didiamkan atas Nama Kelancaran Pemilu
"Selain diajak oleh figur-figur yang saya hormati, film ini dianggap akan mampu mendidik publik, betapa curangnya pemilu kita, dan bagaimana politisi telah mempermainkan hak publik pemilih, hanya untuk memenangkan kepentingan mereka," kata Feri di dalam film tersebut.
Selain dibintangi oleh Feri Amsari, film Dirty Vote juga menampilkan Bivitri Susanti dan Zainal Arifin Mochtar.
BACA JUGA: Link Menonton Dirty Vote: Jadikan Film Ini sebagai Landasan Penghukuman
Profil Feri Amsari
Pria ini kelahiran Padang, Sumatera Barat, Oktober 1980.
BACA JUGA: Disebut di Film Dokumenter Dirty Vote, Orang Dekat Istana Ini Bereaksi
Feri adalah seorang pakar hukum tata negara, aktivis hukum, dosen, dan akademikus Indonesia dari Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Dia juga aktif sebagai peneliti senior dan mantan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas sejak 2017 hingga 2023.
Selain sebagai pengamat hukum tata negara, pria tamatan William & Mary Law School, Amerika Serikat ini juga aktif menulis tentang hukum, politik, dan kenegaraan di berbagai media.
Cara Tonton Dirty Vote
Film ini berdurasi hampir 120 menit.
Dirty Vote bisa ditonton di YouTube, milik akun PSHK Indonesia.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=yHX7N-gcvhQ&ab_channel=PSHKIndonesia.
PSHK atau Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia berdiri pada 1998, merupakan lembaga penelitian dan advokasi untuk reformasi hukum, khususnya terfokus pada legislasi dan peradilan. (*/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Hukum Ini Nilai Film Dirty Vote Berisi Fitnah Besar Terhadap Presiden Jokowi
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan