Ini Alasan Joko Anwar Rombak Habis Cerita Pengabdi Setan

Kamis, 21 September 2017 – 23:03 WIB
Salah satu scene dalam film Pengabdi Setan buatan Rapi Films. Foto: YouTube/Rapi Films

jpnn.com - Sutradara Joko Anwar sukses menggarap kembali film Pengabdi Setan yang populer pada 1980an. Film ini akan mulai tayang di bioskop pada 28 September 2017.

Bocorannya, film ini dikemas dengan teknik sinematografi yang berbeda dan kekinian. Apa sebabnya?

BACA JUGA: Bintangi Pengabdi Setan, Tara Basro Takut Beneran

Joko mengungkapkan untuk membuat film garapan ulang (remake) tak mudah. Sang sutradara wajib memberikan sentuhan yang berbeda dari film aslinya agar penonton mau menonton. Salah satunya dengan penambahan tokoh.

“Begini ya, memang bikin film remake itu agak susah karena sutradara enggak bisa bikin plek-plekan samain sama yang aslinya. Karena kalau sama dengan yang aslinya, orang berpikir mengapa nonton yang sekarang,” tukasnya kepada wartawan, Rabu (20/9).

BACA JUGA: Remake Pengabdi Setan Sukses Lampaui Kengerian Versi Aslinya

Namun Joko meyakinkan bahwa film itu tetap dengan nuansa yang mirip dari aslinya. Hanya saja, untuk karakter dan skenario lebih diperkuat.

“Kami berusaha memberikan cerita ini the same universe. Kalau misalnya nanti nonton pasti akan tahu mengapa universenya sama,” katanya.

BACA JUGA: Turah Masuk Seleksi Oscar 2018, Ini Kata Reza Rahadian

Film ini berdurasi 105 menit. Joko membutuhkan waktu syuting selama 18 hari. Paling banyak syuting dilakukan di Pengalengan, Jawa Barat. Selebihnya di Sentul dan Jakarta. Syuting juga dilakukan dengan adegan secara urut, tak lompat-lompat.

“Kami butuh syuting cuma 18 hari, 16 hari di Pengalengan, yaitu termasuk yang sangat sedikit dibanding kebutuhannya. Film ini seharusnya syuting 30 hari ya, tapi mungkin karena memang saya ingin pemain-pemain menjalani ceritanya seolah mengalami sendiri kejadiannya,” tuturnya.

Dari target 30 hari, dibuat Joko syuting hanya 18 hari. Hal itu agar penjiwaan dan chemistry serta efek seram yang dialami tak terlanjur hilang.

Salah satu pemeran dalam film itu, Endy Ervian, berperan menjadi salah satu adik pemeran utama, Tara Basro.

Endy mengungkapkan pengalaman serunya selama syuting bersama Joko Anwar. Menurut Endy, syuting lebih banyak dilakukan malam hari dan sangat intens.

“Intens banget syutingnya, dari mulai siang jam 11 atau kadang pagi. Lalu selesainya jam 2-3 pagi. Kraena kebanyakan syuting malam. Intinya ini oke banget, pengalaman baru dan suatu kehormatan bisa kerja sama dengan mas Joko Anwar,” kata Endy. (ika/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersiaplah, Kebangkitan Pengabdi Setan Sudah di Depan Mata


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler