jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra menyebut pihaknya mengusulkan pemilihan umum (Pemilu) 2024 dilaksanakan pada 21 Februari, pada tahun yang sama.
Dia beralasan perlu ada waktu memadai dalam menyelesaikan sengketa pemilu legislatif dan presiden.
BACA JUGA: Arie Kriting: Boro-boro Beli Narkoba, Buat Bertahan Hidup Sampai Jual Gorengan ini
Kemudian, penetapan hasil Pemilu 2024 dengan jadwal pencalonan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tidak terlalu mepet atau berdekatan.
Diketahui KPU mengusulkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 tingkat gubernur, bupati dan wali kota diusulkan pada 27 November.
BACA JUGA: Sebegini Anggaran Pemilu 2024 yang Diusulkan KPU Bali
"Dengan pertimbangan memberikan waktu memadai untuk penyelesaian sengketa hasil pemilu dan penetapan hasil pemilu dengan jadwal pencalonan pemilihan," kata Ilham saat KPU menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (6/9).
Pria kelahiran Jakarta itu melanjutkan, KPU memerhatikan beban kerja badan adhoc pada tahapan Pemilu 2024, sehingga mengusulkan pelaksanaan hajatan politik akbar tingkat nasional pada 21 Februari.
BACA JUGA: Dokter Tirta Sarankan Ketua KPI Segera Mundur dari Jabatannya
Selain itu, penjadwalan pada 21 Februari juga memperhitungkan hari raya keagamaan. Setidaknya proses pemilu tidak bertepatan dengan hari raya keagamaan.
"Kami sudah hitung mungkin Ramadan bulan April dan rekapitulasi perhitungan suara tidak bertepatan hari keagamaan seperti misalnya Idulfitri," terang Ilham.
Alumnus Universitas Indonesia itu berharap jadwal yang diusulkan pihaknya dan telah menerima persetujuan di dalam rapat internal dengan DPR bisa segera disahkan.
"Akan lebih baik jika persetujuan untuk menetapkan pemilihan dan pemilu ini bisa dipercepat sebetulnya," tutur Ilham.(ast/jpnn)
Redaktur : Yessy
Reporter : Aristo Setiawan