jpnn.com, MUKOMUKO - Para nelayan di Mukomuko, Bengkulu membiarkan hasil tangkapan berupa ikan slengek dan kepala batu berserakan di pantai sejak beberapa hari terakhir.
Mereka membiarkan ikan tersebut berserakan di pantai wilayah tersebut karena harganya yang murah di pasaran.
BACA JUGA: Wali Kota Denpasar Berikan Program Jaminan Sosial & Alat Bantu Dengar Buat Nelayan
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edi Aprianto di Mukomuko, Senin, mengatakan hasil tangkapan ikan slengek dan kepala batu nelayan di Pantai Indah Mukomuko Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko, sejak beberapa hari terakhir lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
"Karena banyaknya ikan slengek di pantai ini sehingga Ibu-ibu di pantai ini tidak mampu mengolahnya lagi, apalagi bulan puasa," katanya.
BACA JUGA: Tangkap Ikan Gunakan Bom Rakitan, 2 Nelayan Ini Diciduk Polisi
Selain itu, katanya, kalau tidak segera dipecah perutnya, maka ikan ini cepat membusuk.
Ia mengatakan selama ini ikan slengek yang tidak terjual di pasaran diolah menjadi ikan kering dan asin, namun di bulan puasa ini mereka tidak mampu mengerjakannya.
BACA JUGA: Badai dan Gelombang Tinggi, Nelayan Tradisional Lebak Sudah Sepekan Tak Melaut
"Kemarin saya bertemu dengan para istri nelayan, dan mereka tidak bekerja di bulan puasa, apalagi nelayan dapat ikan slengek lebih banyak dari biasanya," ujarnya.
Ia mengatakan ikan itu masih laku dijual di pasaran, tetapi harganya murah, dan biasanya ibu-ibu yang mengolah ikan yang tidak laku dijual menjadi ikan asin, namun ikan dalam jumlah yang banyak ini membuat mereka menjadi terbatas mengolahnya.
Sedangkan untuk mengawetkannya, katanya, nelayan membutuhkan es batu, sementara es batu tidak ada di wilayah ini, harus dipesan dulu di wilayah Bantal Kecamatan Teramang Jaya yang berjarak 50 kilometer dari wilayah ini.
Selain itu, katanya, selama ini nelayan di wilayah ini memesan es batu untuk mengawetkan ikan untuk dijual ke wilayah Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Junaidi, nelayan Pantai Indah Mukomuko menyebutkan saat ini nelayan mendapatkan ikan slengek mencapai ribuan kilogram.
Ia mengatakan daripada ikan terbuang percuma maka nelayan mengumpulkan di pinggir pantai untuk dibagikan gratis kepada warga yang datang ke pantai ini.
‘’Tidak ada warga yang mau beli ikan ini, jadi ikan slengek ini kami berikan secara gratis kepada warga," ujarnya.
Sementara itu, katanya, pada hari biasa ikan slengek ini dijual dengan harga Rp30.000 hingga Rp100 ribu per ember dengan berat rata-rata 25 kilogram.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean