jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah tidak langsung membuat vaksin Merah Putih.
Sebab, salah satu Program Indonesia Sehat harus melakukan vaksinasi masyarakat secara masif dan total.
BACA JUGA: Jokowi Yakin Vaksin Merah Putih Bisa Bantu Perekonomian
Langkah tersebut, kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini, untuk mengurangi dan bagiamana menangani virus disease Covid-19.
"Tadi yang sudah divaksin dua kali insyaallah antibodinya terbentuk, terbentuklah selama enam bulan sampai dua tahun," kata Erick kepada awak media di Polda Metro Jaya, Kamis (10/9).
BACA JUGA: Ada Vaksin Covid-19 dari Tiongkok & UEA, Erick Thohir Tetap Prioritaskan Merah Putih
Erick mengungkapkan, vaksinasi ini yang akan diprioritaskan di awal tahun ini, melalui kerja sama dari UAE china, dan pihak-pihak negara lain.
"Kemarin Menkes (Terawan Agus Putranto) sudah tanda tangan juga dengan Unicef," tuturnya.
BACA JUGA: Komisi IX DPR Desak Pengembangan Vaksin Merah Putih
Selain itu, kata dia, pemerintah juga sudah bekerja sama dengan CFU, WHO. Kerja sama tersebut membuktikan pemerintah melakukan yang terbaik untuk masyarakat.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Vaksin Merah Putih bekerja cepat dalam pengembangan vaksin Corona. Vaksin Merah Putih diharapkan tanpa efek samping yang berbahaya.
Saat ini, bibit Vaksin Merah Putih tengah dikembangkan Lembaga Molekuler Eijkman di Jakarta. Bibit vaksin yang dikembangkan berasal dari isolat virus Corona yang beredar di Indonesia. (mcr3/JPNN)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama