jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku sudah memaksimalkan produksi gas elpiji untuk kebutuhan dalam negeri. Namun, produksi tersebut ternyata belum memenuhi seluruh kebutuhan nasional.
Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, Pertamina terpaksa mengimpor produk elpiji dari luar negeri.
BACA JUGA: Pertamina Resmi Revisi Harga LPG 12 Kg
"Kami sudah menelan semua produksi gas elpiji dalam negeri, tapi nyatanya produksi tidak cukup sehingga harus dipasok tambahan dari impor," ujar Karen kepada wartawan di kantor Pertamina, Gambir, Jakarta Senin (6/1).
Data Pertamina per November 2013 menyebutkan, impor gas elpiji mencapai 59 persen, produksi domestik dari pihak swasta 30,7 persen, dan produksi dari eks kilang Pertamina sebesar 10,1 persen.
BACA JUGA: Revisi Kenaikan Harga Elpiji, Pertamina Dipuji
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya menuturkan, kebutuhan gas elpiji nasional tahun lalu mencapai 5,6 juta metrik ton (MT). Sedangkan produksi gas elpiji yang dihasilkan Pertamina sebesar 560.000 MT.
"Bahkan 2014 kebutuhannya naik 6,1 juta MT, sementara tidak ada produksi gas yang signifikan," ucap Hanung.
BACA JUGA: Smelter di Lokasi Tambang Dinilai Lebih Efisien
Masih lanjut Hanung, impor gas elpiji yang dilakukan Pertamina selalu melewati proses tender. Ia memastikan, rekanan Pertamina menawarkan gas elpiji dengan harga murah dan kualitasnya baik.
"Jadi kalau ada yang mau kasih harga paling murah, beri proposal ke kami, kami beli," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Pemerintah Larang Ekspor Mineral Mentah
Redaktur : Tim Redaksi