Ini Anggaran Rehabilitasi Rumah Korban Terdampak Banjir dan Longsor di NTT

Selasa, 06 April 2021 – 15:18 WIB
Banjir bandang menerjang salah satu desa di pulau Adonara, Flores Timur, Ahad (4/4). Antara/HO- BPBD Lembata.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan ratusan rumah warga rusak akibat banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Laporan sementara yang diterima BNPB, kata eks Danjen Kopassus itu, sebanyak 224 unit rumah rusak berat di Kabupaten Lembata, Flores, NTT.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Saldo di Rekening Anda Hilang? Jokowi Langsung Keluarkan Perintah Khusus

"Rusak sedang 15 unit, rusak ringan 75 unit," ujar dia dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube akun Sekretariat Presiden, Selasa (6/4).

Pemerintah, kata Doni, menyiapkan anggaran untuk merahabilitasi rumah terdampak banjir bandang dan longsor di provinsi dengan ibu kota Kupang tersebut.

BACA JUGA: Pak Doni Kerahkan 3 Helikopter untuk Percepatan Distribusi Bantuan di Adonara Flores Timur

Untuk satu rumah rusak berat, pemerintah menyiapkan anggaran rehabilitasi sebesar Rp 50 juta. 

Kemudian satu rumah rusak sedang, pemerintah menyiapkan Rp 25 juta. Selanjutnya satu rumah rusak ringan, pemerintah menyiapkan Rp 10 juta.

BACA JUGA: Doni Monardo: Status Bencana Nasional tidak Perlu Diberlakukan

"BNPB akan membangun rumah rumah yang rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan," beber Doni.

Per data Selasa siang ini, BNPB mencatat 81 orang korban tewas meninggal dunia, menyusul peristiwa banjir bandang dan longsor di NTT.

Selain itu, BNPB juga mencatat 103 orang yang dinyatakan hilang setelah banjir bandang dan longsor. Mayoritas para korban hilang berada di Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata, NTT. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler