Ini Arahan Mendes Halim untuk Pendamping Desa saat Proses Ibadah Kurban

Rabu, 21 Juli 2021 – 15:00 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar memberikan arahan pada pendamping desa terkait ibadah kurban. Foto: Kemendes

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan ibadah kurban itu memadukan dua nilai yang saling bertautan, yakni nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

"Nilai ketuhanan yang berkemanusiaan dan nilai kemanusiaan yang berketuhanan," kata Halim Iskandar.

BACA JUGA: Kemendes Paparkan Peran Pendamping Desa dalam PPKM Darurat

Ibadah kurban juga mengandung nilai-nilai ritual vertikal dan memiliki manifestasi yang sangat kuat dengan relasi horizontal.

Ibadah kurban ditunaikan tak sekedar berdasar keikhlasan dan ketaatan terhadap perintah Allah SWT, tapi kurban juga harus memiliki makna pengorbanan terhadap sesama.

BACA JUGA: Kemendes Pantau Percepatan Penyaluran BLT Dana Desa Setiap Hari

Halim Iskandar pun menyerukan kepada para pendamping desa juga menyukseskan pelaksanaan ibadah kurban di desa dengan selalu menjaga protokol kesehatan.

"Pendamping desa telah membantu proses ibadah kurban di desa dengan tetap jaga protokol kesehatan demi menjaga keselamatan warga desa," kata Halim Iskandar, di Jakarta, Rabu (21/7).

BACA JUGA: Gus Halim Paparkan Strategi Kemendes PDTT Tanggulangi Kemiskinan di Masa COVID-19

Halim Iskandar juga mengapresiasi langkah cepat pendamping desa selama pelaksanaan Iduladha 1442 Hijriah ini berkoordinasi dengan pihak kabupaten.

Pendamping desa pun mengutamakan protokol kesehatan seperti memakai masker, tidak berkerumun dan menjaga jarak saat pembagian kurban.

Selain itu, kata Halim Iskandar, laporan dari Pendamping Desa, Relawan Lawan Covid-19 juga telah lakukan penyemprotan disinfektan di masjid-masjid dan lapangan lokasi penyelenggaraan salat Iduladha.

"Saat ini telah terbentuk 1.117.066 Relawan dan telah 26.083 desa yang telah lakukan penyemprotan disinfektan," kata Halim Iskandar.

Kerja cermat Pendamping Desa dan Relawan juga mengatur pelaksanaan salat Iduladha. Relawan Desa telah memilah tempat salat agar ada jarak aman antarjemaah.

Warga desa langsung diarahkan untuk pulang ke rumah masing-masing usai pelaksanaan khutbah Iduladha.

"Sepanjang 2021, sebanyak 26.730 desa telah membagikan masker kepada warganya," kata Gus Halim, sapaan akrabnya.

Gus Halim pun memberi pujian karena pelaksanaan dan pembagian daging kurban pun tetap menjaga protokol kesehatan.

Seperti para pelaksana tetap menggunakan masker dan menjaga jarak saat memotong daging kurban.

Pembagian daging kurban tidak luput dari protokol kesehatan. Panitia harus menggunakan masker selama proses membagi daging qurban dan hanya meletakkan di depan rumah warga penerima. Pembagian daging kurban di lokasi penyembelihan juga diatur agar tidak menghasilkan kerumunan penerima.

"Bahkan ada juga Pendamping Desa yang mengawasi pembagian BLT Dana Desa yang juga utamakan Protokol Kesehatan," kata Gus Halim.

Doktor Honoris Causa dari UNY ini mengingatkan, tugas pendamping desa harus menjadi mata hati dan kaki tangannya kepala daerah.

Gus Menteri menjelaskan, selain melakukan pendampingan, pendamping desa juga dituntut lihai membaca dan menganalisa persoalan yang dihadapi masyarakat desa, kemudian dilaporkan kepada Bupati atau Walikota setempat.

Pendamping Desa dan Relawan juga harus terus mengampanyekan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, dan hindari kerumunan.

"Sebaiknya kurangi mobilitas dan aktivitas dulu serta sebaiknya jangan dulu makan bersama," tegas Gus Halim. (jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler