Ini Bagian yang Terburuk Selama Setahun Jokowi di Periode Kedua

Senin, 19 Oktober 2020 – 17:15 WIB
Presiden Joko Widodo menggelar jumpa pers secara virtual, Jumat (9/10). Screenshot akun Sekretariat Presiden di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyoroti sisi komunikasi publik yang lemah dari pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode kedua memimpin Indonesia.

Persoalan komunikasi ini yang ke depan perlu diperbaiki Jokowi pada tahun selanjutnya memimpin Indonesia.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gatot Nurmantyo Peringatkan Polri, Warning Dari Eks Pengacara Habib Rizieq, Tiga Provinsi Status Siaga

"Komunikasi publik agak lemah dan perlu diubah. Untuk jubir (juru bicara) jangan semua bicara. Saran saya Mensesneg Pratikno dilibatkan saja sebagai jubir. Saat ini ada banyak yang bicara," kata Jerry dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Senin (19/10).

Akibat komunikasi yang buruk, kata dia, berdampak kepada penolakan rakyat terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah era Jokowi. 

BACA JUGA: Sekjen MUI: Kalau Ukurannya Pertumbuhan Ekonomi, Jelas Jokowi Gagal Total

Misalnya ketika Jokowi yang berencana membuat Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Aturan itu banyak pertentangan karena pemerintah tidak cakap membeber sisi positif UU Ciptaker.

"Saya lihat ini (UU Ciptaker) baik, tetapi disaat menyusun perlu melibatkan lembaga terkait, pakar-pakar di bidang masing-masing," ungkap dia.

BACA JUGA: Setahun Jokowi-Maruf, Perlukah Reshuffle Kabinet?

Selain persoalan komunikasi publik, kata dia, kinerja tim ekonomi kabinet Jokowi masih buruk dalam setahun memimpin Indonesia.

Sebelum pandemi Covid-19, kinerja tim ini dianggap buruk publik, jika mengacu survei milik Indikator per Februari 2020.

"Menurut lembaga Indikator pada Februari 2020 atau sebelum Covid-19 ditemukan di Indonesia, hasilnya 24 persen responden menyebut kondisi ekonomi nasional buruk. Pada Mei 2020, angka itu melonjak menjadi 81 persen," tutur dia.

Terkait pembangunan infrastruktur, Jerry justru mengapresiasi pekerjaan Jokowi dalam setahun memimpin Indonesia pada periode kedua. 

Hanya saja, ujarnya, dana membangun infrastruktur ini perlu dialihkan ke sektor kesehatan. Sebab, Indonesia saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19.

"Membangun infrastruktur saya nilai sudah sangat baik, mulai dari bandara, jembatan, dan jalan. Namun, saat ini saran lebih baik fokus ke pandemi Covid-19," timpal dia. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler