jpnn.com, DEPOK - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menuding lebih dari seratus tahanan dan narapidana teroris (napiter) yang ada di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat membangkang.
Karena pembangkangan itu, teroris melawan dan berujung pada kericuhan. "Narapidana membangkang. Narapidana teroris tidak mau tunduk kepada SOP rumah tahanan," ujar Setyo kepada wartawan, Rabu (9/5).
BACA JUGA: Polisi Rahasiakan Tuntutan Napi Teroris Mako Brimob
Adapun aturan yang tak mau diikuti soal pemeriksaan makanan. Padahal, makanan tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh aparat sebelum masuk ke dalam ruang tahanan.
Karena tak terima, akibatnya teroris melawan dan berakhir dengan penyanderaan serta perampasan senjata para petugas saat kejadian.
BACA JUGA: Jenazah Korban Rusuh Mako Brimob Dikembalikan ke Keluarga
Kepolisian saat ini terus berupaya bernegosiasi untuk menyelamatkan seorang anggota Densus 88 Antiteror Bripka Iwan Sarjana.
"Kami tidak ingin ada korban lebih banyak, kami menghargai hak asasi manusia. Kami terus mengupayakan maksimal negosiasi dengan perwakilan mereka," tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA JUGA: Sebaiknya Napi Teroris Dipindah dari Mako Brimob Â
BACA ARTIKEL LAINNYA... Napiter Rusuh di Mako Brimob, Masinton: Polri Kecolongan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan