jpnn.com, MOJOKERTO - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar mengatakan, pihaknya bersyukur bisa melakukan panen raya padi yang dibiayai oleh wakaf sepanjang 500 hektare.
Adapun ini disampaikannya saat membuka acara Panen Raya Padi Oleh Wakaf di Mojokerto, Jawa Timur, yang juga dihadiri oleh Ketua MUI, unsur TNI-Polri, dan pihak lainnya. ACT pun juga berkolaborasi dengan Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) melalui Gema Petani.
BACA JUGA: ACT Sumbar Kirim 70 Ton Bantuan untuk Korban Gempa Sulbar
"Alhamdulillah kita bersyukur, beberapa hari lalu sudah ada yang panen dan inilah spirit kita untuk kedaulatan pangan Indonesia," kata Presiden ACT, Sabtu (10/4).
Dia menegaskan, dengan keadaan pandemi COVID-19 ini semua negara pasti berpikir untuk cadangan pangan negaranya, tak terkecuali Indonesia.
BACA JUGA: ACT International: Murid Indonesia Lebih Kuat dalam Matematika dan Sains
"Kami ingin semangati petani kita. Bagaimanapun bangsa ini dengan tanah yang luas kita berdaulat secara pangan," ungkap Ibnu.
Menurut dia, dengan menggandeng YP31, maka kekuatan pesantren bisa membantu untuk mewujukan kedaulatan pangan.
BACA JUGA: ACT Kirim Ribuan Ton Pangan Buat Warga dan TNI di Natuna
"Pesantren, dan masjid terus didukung untuk mendukung pemerintah soal kedaulatan pangan maka insyallah kolaborasi yang luar biasa untuk kesejahteraan Indonesia ke depan," tutur Ibnu.
Selain itu, dengan program ini jelas membuat semangat petani agar tidak menjual tanah lahannya, dan membuat tanah subur. "ACT mengajak kolaborasi dengan multi pihak, apakah sedekah, apakah wakaf, kita himpun bersama untuk modal petani agar berkah," jelas Ibnu.
Selain itu, selama Ramadan pihaknya akan meluncurkan gerakan sedekah pangan Ramadan. "Untuk memastikan saudara kita selama Ramadan cukup kebutuhan pangan selama buka dan sahurnya," kata Ibnu.
Sementara Wakil dari Kodam Brawijaya, Kolonel Inf. Ahmad Basuki menuturkan, pihaknya mendukung gerakan ini.
"Oleh karena itu, gerakan wakaf ini kami dari TNI-Polri sangat mendukung," kata dia.
Menurutnya, ini bisa menjadi modal untuk memajukan para petani. "Ke depan saat pandemi raya untuk bisa mengundang para Dandim biar bisa melihat proyek, bisa berbicara dengan masyarakat," kata Ahmad. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil