jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menduga saling serang antara kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto telah terjadi.
Kesimpulan mengemuka melihat maraknya isu akhir-akhir ini. Mulai dari terungkapnya jaringan Saracen, bantuan untuk etnis Rohingya di Myanmar, pelemahan KPK, dan pro kontra pemutaran film G 30S PKI.
BACA JUGA: Gawat! Produsen Hoaks Bisa Berperan Besar di Pemilu 2019
"Saya kira iya (saling serang lewat isu,red) sebab untuk saat ini baru sosok Jokowi dan Prabowo yang disonding jadi calon presiden 2019. Sebagai awal tahun politik bisa saja perang politik sudah dimulai untuk saling menjatuhkan," ujar Ramses kepada JPNN, Jumat (22/9).
Saat ditanya apakah ada kemungkinan saling serang tersebut justru menguntungkan pihak lain di luar Jokowi dan Prabowo, pengajar di Universitas Mercu Buana ini mengamini.
BACA JUGA: Pilpres Tinggal 2 Tahun Lagi, Kombatan Bersiap Dukung Jokowi
"Saya kira dalam pergerakan politik di manapun selalu ada pihak yang diuntungkan," ucap Maksimus.
Sayangnya, Direktur Lembaga Analisis Politik Indonesia (LAPI) ini belum menyebut siapa pihak lain yang mungkin diuntungkan. Mengingat proses politik jelang Pemilu 2019 masih cukup panjang.
BACA JUGA: Pak Jokowi Ingin Kalahkan Prabowo Lagi? Ini Saran Bang Emrus
"Pihak-pihak itu tentu masih sulit untuk identifikasi. Tapi setidaknya ada pihak yang mengambil keuntungan dalam situsi seperti itu, khususnya para pelaku politik praktis. Saya kira teman-teman bisa membaca," pungkas Ramses.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Godok Cawapres Prabowo, Begini Kombinasinya
Redaktur & Reporter : Ken Girsang